Ekonom Sebut Pertumbuhan Konsumsi Triwulan IV 2021 Termasuk Rendah

Senin, 7 Februari 2022 15:45 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan) dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kedua kiri) menghadiri acara pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2022 di Jakarta, Senin, 3 Januari 2022. Pembukaan pasar modal ditandai dengan penekanan layar sentuh oleh Jokowi. Setelah itu, ia pun menandatangani sertifikat peresmian pembukaan perdagangan BEI 2022. ANTARA FOTO/BPMI-Muchlis Jr

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Center Of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai pertumbuhan konsumsi pada triwulan IV-2021 belum cukup tinggi, dikarenakan masih adanya pandemi yang membatasi konsumsi, khususnya konsumsi kelompok menengah atas.

Adapun konsumsi rumah tangga pada triwulan keempat tahun lalu tumbuh sebesar 3,55 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

"Pertumbuhan konsumsi ini walaupun lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada kuartal ketiga yang tumbuh sebesar 1,06 persen, tetapi termasuk sangat rendah," ujar Piter kepada ANTARA di Jakarta, Senin 7 Februari 2022.

Menurut dia, konsumsi makan dan minum, serta barang primer lainnya mungkin sudah kembali normal pada triwulan keempat tahun lalu, namun konsumsi barang-barang sekunder dan mewah masih jauh di bawah level normalnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi makanan dan minuman, selain restoran tercatat tumbuh 3,24 persen (yoy), merupakan yang kedua tertinggi dalam komponen konsumsi rumah tangga setelah konsumsi transportasi dan komunikasi, yakni 5,34 persen (yoy).

Kendati demikian, konsumsi barang sekunder seperti pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya hanya tumbuh 1,22 persen (yoy), begitu pula dengan konsumsi restoran dan hotel yang tumbuh 2,82 persen.

<!--more-->

Piter menjelaskan peran konsumsi dalam perekonomian Indonesia sangat besar, sehingga ketika pertumbuhan konsumsi berada di bawah level historisnya, yakni sekitar lima persen, pertumbuhan ekonomi Indonesia dipastikan melambat.

"Pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2021 sedikit di bawah perkiraan, sehingga secara total pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi tidak mencapai empat persen," ungkapnya.

Adapun pertumbuhan ekonomi pada triwulan keempat tahun 2021 mencapai 5,02 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada kuartal ketiga 2021 yang mencapai 3,51 persen (yoy).

Dilihat dari komponen pengeluaran, seluruh komponen tercatat tumbuh positif, yakni konsumsi rumah tangga sebesar 3,55 persen (yoy), pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 4,49 persen (yoy), ekspor 29,83 persen (yoy), dan konsumsi pemerintah 5,25 persen (yoy).

Kemudian, konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) 3,29 persen (yoy), serta impor 29,6 persen (yoy).

BACA: ESDM Ungkap Capaian Rasio Elektrifikasi hingga Konsumsi Listrik per Kapita

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

15 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

2 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

6 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

6 hari lalu

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret memberikan tips kelola keuangan dalam perencanaan keuangan.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

7 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

7 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

7 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

8 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

8 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya