Menkes Sebut 69 Persen Pasien Covid-19 Meninggal karena Belum Divaksin Lengkap
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 7 Februari 2022 14:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa mayoritas atau 69 persen di antara 356 korban meninggal akibat Covid-19 sejak 21 Januari 2022 lalu belum menerima dosis vaksinasi lengkap atau sama sekali.
"Kemudian, dari 58 orang yang saat ini masih dirawat dengan kondisi berat, kritis dan menggunakan ventilator, itu 60 persen belum vaksin lengkap atau sama sekali," ujar Budi Gunadi dalam konferensi pers secara online selepas rapat terbatas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Senin, 7 Februari 2022.
Oleh sebab itu, pemerintah terus mengimbau kepada masyarakat untuk segera melengkapi dosis vaksinasi Covid-19. "Terutama untuk lansia, harus segera divaksin dan yang belum dua kali cepat segera lengkapi," tutur Budi Gunadi. "Karena ini penting sekali buat melindungi mereka."
Lebih jauh, kata Budi Gunadi, sejak Indonesia memasuki gelombang varian Omicron, sejauh ini sudah ada tiga provinsi yang jumlah kasusnya melebihi puncak ketika gelombang varian Delta tahun lalu. Tiga provinsi itu adalah DKI Jakarta, Banten dan Bali.
Angka keterisian rumah sakit kini sebanyak 18.966 --dengan 15.292 di antaranya terkonfirmasi Covid-19-- dari total kapasitas 120 ribu yang disiapkan untuk penangan Covid-19.
Adapun berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Ahad kemarin, 6 Februari 2022, terdapat pertambahan 36.057 kasus dengan jumlah kasus aktif mencapai 188.899.
<!--more-->
Koordinator PPKM Jawa - Bali Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyatakan pemerintah memutuskan menaikkan level PPKM untuk Jabodetabek, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bandung Raya dan Bali ke level 3.
"Hal ini terjadi bukan karena tingginya kasus," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tersebut dalam konferensi pers virtual Senin, 7 Februari 2022.
Dia mengatakan kenaikan level itu lebih disebabkan karena rendahnya pelacakan atau tracing di daerah-daerah tersebut. Di Bali, kata dia, PPKM juga naik ke level 3, salah satunya disebabkan oleh rawat inap yang meningkat.
Luhut juga berharap masyarakat yang memiliki gejala ringan Covid-19 untuk tidak masuk di rumah sakit. Hal itu, karena dia melihat karakteristik varian Omicron Covid-19 berbeda dengan vairan Delta.
Baca: Luhut Beberkan Alasan Pemerintah Naikkan PPKM Jabodetabek ke Level 3
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.