Pedagang Pasar di Bandung Masih Jual Minyak Goreng dengan Harga Lama
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 1 Februari 2022 14:51 WIB
TEMPO.CO, Bandung-Pedagang pasar tradisional di Kota Bandung masih menjual minyak goreng dengan harga lama di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Pedagang beralasan masih menyimpan stok minyak yang dibeli di harga tinggi.
Cucu Fatimah, 33 tahun, pedagang di pasar Sadang Serang Kota Bandung mengatakan masih menjual minyak goreng kemasan 2 liter di harga Rp 38 ribu. "Padahal ini saya jual murah," kata dia, Selasa, 1 Februari 2022.
Cucu mengaku minyak kemasan 2 liter dengan merek Sunco itu stok lama. Dia membelinya dengan harga Rp 38 ribu untuk dijual dengan harga Rp 40 ribu.
Berhubung pemerintah mengumumkan harga baru minyak goreng kemasan Rp 28 ribu untuk kemasan 2 liter yang mulai berlaku serempak Selasa, 1 Februari 2022, Cucu mengorting harganya jadi Rp 38 ribu. "Dijual harga modal juga enggak pada mau," kata dia.
Ia mengatakan sudah dua pekan terakhir tidak satupun minyak goreng simpanannya laku terjual. Pembeli mengeluhkan harga yang ditawarkannya yang lebih mahal ketimbang harga minyak goreng kemasan 2 liter yang dijual di ritel modern.
Stok simpanannya biasanya sudah habis terjual dalam seminggu, tapi sudah dua pekan masih utuh. Penjualannya mulai seret saat pemerintah mengumumkan harga baru Rp 14 ribu per liter untuk minyak goreng dalam kemasan.
Cucu menjual minyak goreng kemasan 2 liter dan 450 liter. Yang ukuran kecil itu dia banderol dengan harga Rp 10 ribu. Dia mengaku tidak akan menurunkan harga minyak gorengnya karena membelinya masih di harga lama walaupun risikonya tidak laku. "Biar saja," kata dia.
Cucu mengaku sudah berniat membeli minyak goreng dengan harga baru yang di umumkan pemerintah. Namun sales yang biasa memasoknya menolak menjual dengan alasan menunggu kepastian harga dari pemerintah.
"Dari sales katanya menunggu harga stabil dari pemerintah," kata Cucu.<!--more-->
Sejumlah pedagang di Pasar Sadang Serang ada yang berhenti menjual minyak goreng karena harga yang melambung.
Herdi, 42 tahun, pedagang Pasar Cihapit Kota Bandung juga masih menjual minyak goreng kemasan 2 liter di harga lama yakni Rp 40 ribu. "Masih stok lama. Harga lama, belum harga baru," kata dia, Selasa, 2 Februari 2022.
Herdi mengaku, konsumen sudah mulai menanyakan minyak goreng dengan harga baru hari ini. "Sudah dua orang nanyain hari ini, yang saya masih stok kemarin," kata dia.
Herdi mengaku sejak harga melambung tinggi, dirinya pilih-pilih menjual minyak goreng. Dia hanya mau menjual minyak goreng yang ditawarkan suplier dengan sistem titip. "Kalau cash saya ga berani," kata dia.
Suplier ada yang bersedia memberikan barang dan dibayarnya dua minggu kemudian. Suplier lain ada yang menjual sistem putus.
Herdi beruntung. Dia mengaku modal jualannya tidak terganggu dengan cara itu. Minyak goreng yang dipajangnya tersisa dua kemasan saja setelah dua minggu, biasanya seminggu sudah habis.
Herdi mengaku sudah dijanjikan suplier yang akan membawa minyak goreng dengan harga baru yang lebih murah. Minyak goreng yang masih tersisa di lapaknya akan di ambil dan diganti dengan yang baru yang akan dijual dengan harga baru. "Terakhir ngobrol dengan suplier yang datang katanya akan ada minyak goreng bersubsidi untuk di jual Rp 14 ribu," kata dia.
Di toko ritel modern minyak goreng sudah dijual mengikuti harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah. Di gerai Indomaret di Jalan Aceh misalnya terpajang minyak goreng kemasan premium merek Sovia kemasan 2 liter yang dibandrol Rp 28 ribu, serta merek Barco kemasan 1 liter dengan harga Rp 14 ribu. "Masih ada. Tinggal sedikit," kata salah satu pegawainya, Selasa, 1 Februari 2022.
Dari empat deret rak pajang hanya dua saja yang terisi, itu pun terisi kurang dari setengahnya. Minyak merek Sovia tersisa 4 kemasan, dan merek Barco sisa 11 kemasan.
Baca Juga: Terkini Bisnis: Mendag Soal Pengusaha Minyak Goreng, Lowongan Kerja Nindya Karya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.