Pertemuan SFWG G20, Kemenkeu Bicara Dukungan Pasar untuk Perjanjian Paris

Rabu, 26 Januari 2022 11:01 WIB

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Keuangan atau Kemenkeu dan Bank Indonesia telah mengadakan pertemuan pertama Sustainable Finance Working Group (SFWG) di bawah Presidensi G20 Indonesia pada 25 Januari 2022. Dalam pertemuan ini, Kemenkeu menyampaikan sejumlah sikap kepada negara anggota yang hadir.

Salah satunya, Kemenkeu menyatakan pentingnya menciptakan lingkungan yang memungkinkan untuk membantu pasar keuangan dapat mendukung upaya mencapai tujuan Perjanjian Paris dan Agenda 2030. Ini adalah kesepakatan internasional, masing-masing terkait perubahan iklim dan tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs.

"Diskusi atas kebijakan publik yang mendorong pembiayaan dan investasi krusial (penting) dalam mendukung transisi yang adil dan terjangkau," kata Dian Lestari, Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral, Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu, dalam keterangan tertulis, Rabu, 26 Januari 2022.

Selain itu, Kemenkeu juga mendorong keuangan berkelanjutan yang mudah diakses dan terjangkau untuk pulih bersama dan bangkit lebih kuat di kondisi saat ini. Sikap Kemenkeu tersebut disampaikan Dian dalam pertemuan yang dipimpin oleh co-chairs SFWG yakni Amerika Serikat dan Cina, serta dimoderatori oleh United Nations Development Programme (UNDP).

Di awal, pertemuan membahas laporan kemajuan G20 Sustainable Finance Roadmap yang telah didukung oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 pada Oktober 2021. Laporan akan meliputi pemantauan atas aksi yang telah dilaksanakan oleh negara anggota G20 secara sukarela baik di Jalur Keuangan (Finance Track) maupun Jalur Sherpa (Sherpa Track), dan yang lainnya.

Selanjutnya, diskusi SFWG ini berlanjut dengan membahas tiga topik rencana kerja 2022. Ketiga topik tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Pengembangan kerangka keuangan transisi dan peningkatan kredibilitas komitmen lembaga keuangan.

Kerangka ini bertujuan untuk membantu pasar keuangan mendukung transisi ekonomi global. Sedangkan peningkatan kredibilitas komitmen lembaga keuangan dalam hal ini sektor swasta, dilakukan dengan menyusun best practice dalam implementasi komitmen pembiayaan net-zero dan pembiayaan terkait lainnya.<!--more-->

2. Peningkatan instrumen keuangan berkelanjutan, dengan berfokus pada aksesibilitas dan keterjangkauan.

Di dalamnya, termasuk akses ke pasar keuangan berkelanjutan global dan mekanisme pengurangan risiko instrumen keuangan berkelanjutan. Selain itu, ada juga upaya mengatasi kesenjangan pengetahuan terkait instrumen keuangan berkelanjutan khususnya bagi pemangku kepentingan terkait di negara berkembang dan Usaha Kecil Menengah (UKM)

3. Kebijakan publik yang mendorong pembiayaan dan investasi yang mendukung transisi.

Pada topik ketiga ini di bahas mengenai dampak kebijakan publik pada pasar keuangan dan opsi kebijakan dengan mempertimbangkan keberagaman kondisi masing-masing negara.

Terakhir, Kemenkeu melaporkan kalau pertemuan SFWG ini dihadiri oleh seluruh anggota G20, negara undangan (invitees), serta organisasi internasional. Hasil-hasil pertemuan pertama SFWG akan dibawa ke pembahasan di pertemuan kedua Finance and Central Bank Deputies dan pertemuan pertama Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) pada Februari 2022.

Baca Juga: Belanja Sektor Kesehatan 2021 Naik 69,2 Persen, Kemenkeu Beberkan Rinciannya

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

5 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

12 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya