Nilai Ekspor Mutiara Laut NTB 2021 Naik 835 Persen, Australia Peringkat Satu

Senin, 24 Januari 2022 05:00 WIB

Mutiara air laut yang dijual di Pantai Sengigi, Batu Layar, Lombok Barat, NTB, Senin 8 Desember 2014. Mutiara dibentuk menjadi cincin, kalung, gelang dijual dari Rp15 ribu hingga jutaan rupiah. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Mataram mencatat nilai ekspor mutiara laut dari Nusa Tenggara Barat ke berbagai negara mencapai Rp 82,35 miliar pada 2021 atau meningkat 835,83 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 8,79 miliar.

Menurut dia, kenaikan nilai ekspor mutiara laut NTB yang relatif tinggi tersebut disebabkan karena bertambahnya negara tujuan ekspor seiring relatif membaiknya kondisi perekonomian global, meskipun masih dalam situasi pandemi COVID-19.

"Permintaan mutiara laut NTB dari berbagai negara mengalami peningkatan pada 2021 dibanding tahun sebelumnya, bahkan pada awal 2022 sudah mulai ramai pengiriman ke luar negeri," kata Kepala BKIPM Mataram Obing H.A, di Mataram, Minggu 23 Januari 2022.

Ia menyebutkan tujuan ekspor mutiara laut NTB pada 2021, yakni Australia senilai Rp78,63 miliar, China senilai Rp745,23 juta, Hong Kong senilai Rp2,66 miliar, India senilai Rp279 juta, Taiwan Rp2 juta, dan Amerika Serikat senilai Rp76,40 juta.

Pada 2020, lanjut Obing, ekspor mutiara laut NTB hanya ke empat negara, yakni Australia senilai Rp5,49 miliar, Hong Kong senilai Rp2,93 miliar, India senilai Rp366 juta, dan Uni Emirat Arab senilai Rp8,51 juta.


"Mutiara laut NTB memang punya kualitas tersendiri, mudah-mudahan nilai ekspornya pada tahun ini bisa lebih tinggi lagi dari tahun sebelumnya," ujarnya.

<!--more-->

Ia mengatakan pihaknya akan terus memberikan pendampingan kepada pelaku usaha komoditas perikanan, khususnya yang berpotensi ekspor agar mereka tetap komitmen menjaga mutu dan kualitas produk yang dikirim ke luar negeri.

"Makanya, sebelum mutiara dikirim, kami mengecek dulu keasliannya dan memantau budi daya kerangnya, jangan sampai ada penyakit di kerang, setelah lulus pemeriksaan baru diterbitkan sertifikat ekspornya," ucap Obing.

Koordinator Tata Pelayanan BKIPM Mataram Ni Luh Anggra Lasmika menambahkan mutiara laut NTB sudah lama terkenal di berbagai negara dan dijuluki mutiara laut selatan (Sea South Pearl).

"Mutiara laut yang terkenal di kawasan Asia adalah dari Indonesia, khususnya yang dibudidayakan di perairan laut Lombok. Jadi jenis mutiara laut selatan itu sangat sulit dibudidayakan di perairan negara lain," katanya.

BACA: Indonesia Siap Tingkatkan Ekspor Produk Halal ke Jepang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

11 jam lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

2 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

4 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

5 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

5 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

5 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

5 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

5 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya