Yang Dilakukan Bank Indonesia usai Ada Upaya Peretasan Data
Reporter
Antara
Editor
Kodrat Setiawan
Jumat, 21 Januari 2022 06:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menjalankan protokol mitigasi gangguan teknologi informasi (TI) usai terkena upaya peretasan berupa Ransomware pada bulan lalu.
"BI telah melakukan pemulihan serta telah melakukan audit dan mitigasi agar serangan tersebut tidak terulang," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam media briefing secara daring di Jakarta, Kamis, 20 Januari 2022.
Mitigasi yang dilakukan antara lain menyusun kebijakan standar dan ketahanan siber yang lebih ketat. Sebagaimana diketahui standar keamanan siber di bank sentral sudah ada namun diperketat usai kejadian tersebut.
Erwin melanjutkan mitigasi lainnya yang dilakukan yakni mengembangkan teknologi dan infrastruktur keamanan siber yang lebih kuat, serta membangun kerja sama dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya insiden berikutnya.
Bank Indonesia juga telah melakukan asesmen secara keseluruhan terhadap serangan tersebut, mulai dari karyawan seluruh perkantoran yang jumlahnya ribuan pada bulan Desember 2021. "Upaya peretasan ini menyadarkan kita bahwa serangan siber itu nyata," katanya.
Dengan berbagai langkah tersebut, ia memastikan seluruh layanan operasi BI tidak terganggu usai kejadian tersebut, sehingga tetap terkendali dan mendukung kegiatan ekonomi masyarakat.
<!--more-->
Selain itu, Otoritas Moneter senantiasa melakukan pengujian kepada seluruh infrastruktur guna memastikan terselenggaranya layanan sistem pembayaran secara aman, lancar, dan efisien pada seluruh layanan Bank Indonesia.
Informasi peretasan data BI diunggah oleh akun Twitter @darktracer_int yang merupakan salah satu platform intelijen website. Dalam unggahannya, akun tersebut menuliskan peringatan bahwa kelompok Conti Ransomware mengumumkan “Bank Indonesia” masuk dalam daftar korban.
“[ALERT] Conti ransomware gang has announced “BANK OF INDONESIA” on the victim list,” cuit akun tersebut.
Pada ungguhan tersebut juga menampilkan tangkapan layar dari situs gerombolan Conti Ransomware, berupa alamat website https://www.bi.go.id serta alamat Jalan MH Thamrin 2, Jakarta.
Tangkapan layar tersebut juga menampilkan sejumlah file yang dinamai corp.bi.go.id, pada keterangannya tertulis total data 838 dengan file sebesar 487.09 MB. Data yang diduga dari Bank Indonesia tersebut diunggah oleh gerombolan Conti Ransomware pada Kamis 20 Januari 2022.
ANTARA
Baca juga: Bos Kapal Api Ungkap Soal Kecenderungan Konglomerat Hindari Pajak, tapi Sulit
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.