BPS Umumkan Jumlah Penduduk Miskin Turun, CORE: Kesenjangan Makin Lebar

Rabu, 19 Januari 2022 11:14 WIB

Ilustrasi kemiskinan Jakarta. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menanggapi data terbaru yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik atau BPS soal kemiskinan.

Kepala BPS Margo Yuwono kemarin mengumumkan bahwa jumlah penduduk miskin Indonesia, baik di perkotaan maupun perdesaan turun pada September 2021. Namun, jumlah penduduk miskin di perdesaan masih lebih tinggi dibandingkan di perkotaan.

Secara total, jumlah penduduk miskin tercatat sebesar 26,5 juta orang per September 2021, turun 1,05 juta orang dibandingkan dengan posisi Maret 2021 dan turun 1,05 juta orang terhadap September 2020.

Adapun persentase penduduk miskin pun tercatat sebesar 9,71 persen pada September 2021, turun 0,43 persen poin terhadap Maret 2021 dan turun 0,48 persen poin terhadap September 2020.

Persentase penduduk miskin di perkotaan tercatat mencapai 7,6 persen atau turun 0,29 persen poin dari Maret 2021 dan penduduk miskin di perdesaan sebesar 12,53 persen atau turun 0,57 persen poin dari Maret 2021.

Advertising
Advertising

Terkait penurunan angka kemiskinan, menurut Faisal, hal itu sejalan dengan perbaikan indikator makroekonomi secara umum. Meski begitu, perlu diperhatikan bahwa persentase penurunan angka kemiskinan di perkotaan masih lebih rendah dibandingkan dengan di perdesaan.

Faisal menyebutkan angka kemiskinan di perkotaan masih tinggi. "Artinya, masih banyak masyarakat yang terdampak pandemi dari sisi pendapatan,” ucapnya ketika dihubungi, Selasa, 18 Januari 2022.

Meski angka kemiskinan di perdesaan turun, BPS mencatat indeks keparahan kemiskinan di perdesaan justru meningkat, dari 0,57 pada Maret 2021 menjadi 0,59 pada September 2021. Data itu memperlihatkan kesenjangan masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan semakin melebar dan juga perlu menjadi perhatian pemerintah.

Selain itu, kata Faisal, data menunjukkan ada segmen masyarakat desa yang belum tersentuh bantuan pemerintah. Bantuan yang dimaksud di antaranya berupa bantuan langsung tunai (BLT) atau dana desa, juga tidak banyak terpengaruh oleh perbaikan di sektor pertanian.

Berita terkait

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

1 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

4 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

5 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya