Bakal IPO Semester I, IPO Pertamina Geothermal Energy Bidik Dana 7,15 Triliun

Kamis, 13 Januari 2022 18:59 WIB

Pahala N Mansury. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri BUMN II Pahala Mansury menyatakan pemerintah menargetkan Pertamina Geothermal Energy (PGE) dapat melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering atau IPO) per semester I tahun 2022 ini.

Adapun target dana yang ingin dicapai dari IPO berkisar US$ 400 juta - 500 juta atau sekitar Rp 5,72 triliun - Rp 7,15 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per dolar AS).

Pahala menjelaskan, IPO dilakukan seiring dengan upaya Indonesia menggenjot penggunaan sumber daya energi baru terbarukan (EBT). Salah satu cara yang termurah dikembangkan yakni menggunakan geothermal.

Agar bisa memaksimalkan potensi yang ada, Kementerian BUMN bakal melakukan IPO PGE untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan.

"Kami harus kembangkan groundfield, menurut kami geothermal punya potensi untuk dikembangkan, salah satu yang ingin kami kembangkan meng-IPO-kan PGE ini," kata Pahala, Kamis, 13 Januari 2022.

Advertising
Advertising

Lebih jauh, Pahala membeberkan, untuk mengembangkan PGE dalam waktu 3-4 tahun ke depan, dibutuhkan dana sekitar US$ 400 juta - US$ 500 juta. Dana itu yang akan digunakan untuk membiayai optimalisasi pembangkit listrik yang ada, pengembangan produk hijau, hingga eksplorasi baru.

Dalam rencana IPO tersebut, Pertamina Geothermal Energy bakal melepas kepemilikan sahamnya antara 20-30 persen ke publik.

<!--more-->

Saat ini, menurut Pahala, Indonesia telah memiliki 1.900 megawatt pembangkit listrik berbasis EBT. Adapun sebanyak 672 megawatt di antaranya diproduksi oleh Pertamina Geothermal Energy.

Dari pembangkit tenaga listrik yang sudah ada ini, kata Pahala, perlu meningkatkan kapasitasnya, karena menjadi yang paling utama dan paling mudah dikembangkan melalui optimalisasi yang sudah dimiliki.

"Insyaallah, PGE ini targetnya di semester I/2022 ini. Targetnya di registrasi di Maret, IPO kemudian di bulan Juni mungkin," katanya.

Selain memaksimalkan pembangkit listrik yang sudah ada, menurut Pahala, PGE juga dapat menghasilkan produk hijau, seperti hidrogen hijau dan amonia hijau.

Lebih jauh, Pahala menyebutkan pengembangan pembangkit listrik baru juga masih sangat potensial dilakukan. PGE sebenarnya sudah memiliki sejumlah lisensi tetapi belum dikembangkan.

Dengan begitu, dana IPO nantinya bakal dimanfaatkan pula untuk kebutuhan eksplorasi baru dan melihat kesempatan tumbuh secara inorganik. "Optimalisasi yang kita miliki terlebih dahulu, PGE bisa dikembangkan, kita maksimalkan kapasitas yang saat ini termasuk juga yang saat ini belum digunakan, yang sudah disuplai," tutur Pahala.

Pahala merincikan bahwa Pertamina Geothermal Energy bisa memproduksi listrik 672 megawatt. "Yang disuplai bisa saja hanya 550 megawatt, 110 megawatt sisanya bisa digunakan dan dioptimalkan untuk hal lain," tuturnya.

BISNIS

Baca: Foto Selfie Ghozali Laku Miliaran Rupiah, Begini Cara Jual Beli NFT di OpenSea

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

21 jam lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

23 jam lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

2 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

2 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

3 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

3 hari lalu

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

Berikut ini cara download Safe Exam Browser untuk tes online pertama Rekrutmen Bersama BUMN 2024 bagi perangkat Windows atau MacOS.

Baca Selengkapnya

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

3 hari lalu

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

Berikut ini jadwal lengkap tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024, mulai dari trial test, tes online 1, tes online 2, hingga tes seleksi di BUMN.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Bantu Korban Erupsi Gunung Ruang

3 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Bantu Korban Erupsi Gunung Ruang

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lahendong menyalurkan bantuan untuk korban erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.

Baca Selengkapnya