10 Perempuan di Kursi Direksi BUMN, dari Bos Pertamina hingga Sarinah
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Kodrat Setiawan
Senin, 10 Januari 2022 12:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh perempuan tercatat menempati jajaran direksi badan usaha milik negara atau BUMN hingga akhir 2021. Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir pernah mengatakan bahwa pihaknya ingin meningkatkan porsi kepemimpinan perempuan di perusahaan pelat merah hingga 20 persen pada 2023.
“Kepemimpinan perempuan saat ini masih 11 persen dan saya minta tahun ini (2021) jadi 15 persen. Kemudian pada 2023 meningkat menjadi 20 persen,” ujar Erick Thohir pada April 2021 lalu.
Berikut ini sepuluh perempuan yang berada di lingkaran pejabat perusahaan pelat merah dikutip dari dokumen Kementerian BUMN yang telah dikonfirmasi.
- Nicke Widyawati
Nicke Widyawati merupakan Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Dia diangkat sebagai bos perusahaan minyak negara berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : SK-97/MBU/04/2018 tertarikh 20 April 2018.
Dikutip dari situs resmi Pertamina, Nicke merupakan lulusan master di bidang hukum bisnis Universitas Padjadjaran 2009 dan sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung pada 1991. Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina, Nicke merupakan Direktur SDM untuk perusahaan yang sama. Dia juga pernah menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1 PT PLN (Persero).
- Fetty Kwartawati
Fetty merupakan Direktur Utama PT Sarinah (Persero). Dia diangkat sebagai direktur utama pada 2020 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-247/MBU/07/2020. Sebelum bergabung dengan Sarinah, Fetty merupakan Corporate Secretary & Head of Investor Relation PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAP) sejak 2010. Dia pernah menjadi Wakil Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia.
<!--more-->
- Setia N. Milatia Moemin
Setia merupakan Direktur Utama Damri sejak 2017. Pengangkatannya tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-278/MBU/12/2017. Setahun setelah menjadi direktur utama perusahaan, Damri mencatatkan kenaikan laba 300 persen. Laba bersih perusahaan per akhir 2018 Rp 21,56 miliar.
- Ira Puspadewi
Ira kini menjadi Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Sebelum menempati posisinya yang sekarang, dia pernah menjadi Direktur Ritel, Jaringan, dan SDM PT Pos Indonesia dan Direktur Utama PT Sarinah (Persero). Dia sempat bekerja 17,5 tahun di Gap Inc sebagai Direktur Global Initiative untuk regional Asia sebelum memutuskan bergabung dengan BUMN.
Adapun Ira merupakan Doktor Manajemen Stratejik lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Dia juga menamatkan Master in Development Management di Asian Institute of Management, Filipina, serta Sarjana Sosial Ekonomi Peternakan dari Universitas Brawijaya, Malang.
- Alexandra Askandar
Alexandra Askandar terpilih sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri pada 2020. Jabatan terakhir perempuan kelahiran 1972 ini di perusahaan tersebut adalah Direktur Corporate Banking sebelum mengisi posisi wakil direktur.
Dia pernah menduduki posisi sebagai Group Head Corporate Banking pada 2015. Lalu pada 2016, Alexandra menjabat sebagai Senior Executive Vice President. Alexandra meraih gelar sarjana di Universitas Indonesia dan gelar MBA dari Boston University, Amerika Serikat.
<!--more-->
- Novita Widya
Novita menempati jabatan Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Dia pernah menjabat sebagai Senior Vice President Accounting PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 2017-2020 dan Senior Vice President Strategy & Performance Management Mandiri pada 2020.
- Farida Thamrin
Farida merupakan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA. Sebelum bergabung di PTBA, dia lama berkiprah di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Dia sempat menjabat sebagai Group Head Corporate Solution Mandiri (2019-April 2021), Group Head Treasury Mandiri (2016-2019), dan Group Head Market Mandiri (2015-2016). Dia diangkat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Bukit Asam melalui Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 5 April 2021.
- Devi Pradnya Paramita
Devi menempati posisi sebagai Direktur Keuangan MIND ID. Dikutip dari situs resmi perusahaan, Devi merupakan lulusan Universitas Katolik Parahyangan. Dia juga pernah memperoleh gelar magister keuangan untuk jurusan khusus Manajemen Risiko dari ICMA Business School, Inggris, pada 2000 dan mengambil kursus ekonomi di FSI, Washington D.C, pada 2006.
Memulai karier di Financial Advisory Services of PwC, Devi kemudian bekerja sebagai ekonom untuk Kantor Pemerintah Amerika. Kemudian Devi pernah menjabat sebagai CFO untuk PGN Saka yang merupakan cabang hulu Perusahaan Gas Negara. Selanjutnya, Devi sempat bergabung dengan perusahaan Bakrie & Brothers sebagai Kepala Departemen Keuangan dan memimpin Corporate Finance di Medco Energi.
- Yuliana Indriati
Yuliana merupakan Direktur Penelitian dan Pengembangan Bisnis Bio Farma. Pengangkatannya tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-322/MBU/10/2021 Tentang Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio Farma pada tanggal 1 Oktober 2021.
Sebelum menduduki jabatan Direktur Penelitian dan Pengembangan Bisnis Bio Farma, Yuliana pernah bergabung di beberapa perusahaan farmasi. Misalnya, dia pernah menjadai Director Licensing Out and Regulatory Affairs PT Kalbe Genexine Biologics.
- Hilda Savitri
Hilda menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Hutama Karya (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-182/MBU/06/2020. Dikutip dari situs perusahaan, dia pernah berkarier sebagai Direktur PT Indonesia Infrastructure Finance pada (2016-2020) dan Direktur Investasi di TAEL Management (2007-2015).
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Setelah Nikel, Jokowi Siap Larang Ekspor Bauksit, Timah, dan Tembaga
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.