Indonesia Battery Corporation Batal Akuisisi StreetScooter? Ini Kata Bahlil
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Kodrat Setiawan
Minggu, 9 Januari 2022 10:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan peluang Indonesia Battery Corporation mengakuisisi perusahaan mobil listrik asal Jerman, StreetScooter, sudah tertutup.
Pasalnya, produsen mobil listrik itu telah merampungkan transaksi dengan Odin Automotive. "Yang saya tahu ya, opsi itu udah enggak ada. Gimana kalau kita mencle-mencle. Lewat lah barang itu. Barang bagus diambil orang," ujar Bahlil, Jumat, 7 Januari 2021.
Bahlil mengatakan sebelumnya sudah mengecek langsung pabrik StreetScooter di Jerman. Namun, rencana akuisisi perusahaan mobil setrum oleh IBC oleh beberapa pihak disebut investasi rugi.
"Aku tahu itu sudah diakuisisi oleh Singapura. Ada yang bilang ini akan terjadi Mark up. Mark up apaan, kan transparan belinya. Singapura beli itu tuh, dan opsi itu sekarang enggak dikasih lagi ke kita," tutur Bahlil.
Karena itu, Bahlil pun menyayangkan banyaknya pihak yang skeptis dan curiga dengan rencana IBC mengakuisisi StreetScooter tersebut. "Barang itu barang bagus, tapi kita dibilang bahwa ini rugi dan sebagainya. Belum kerja udah bilang rugi. Jadi kita terlalu banyak curiga," tuturnya.
Sebelumnya, akuisisi rencananya dilakukan Indonesia Battery Corporation (IBC), perusahaan patungan Mind Id, PT Pertamina (Persero), PLN, dan PT Aneka Tambang Tbk. Tak hanya Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium alias Mind Id kala itu yakni Orias Petrus Moedak, PLN di bawah Zulkifli Zaini juga dikabarkan tak setuju dengan rencana akuisisi tersebut.
<!--more-->
Majalah Tempo edisi 20 November 2021 melaporkan seorang pejabat yang mengetahui rencana transaksi ini menuturkan, pangkal penolakan manajemen lama Mind Id dan PLN adalah adanya keganjilan dalam aspek teknis Proyek Odin.
Uji tuntas yang dilakukan Ricardo, konsultan IBC untuk aspek teknis, salah satunya menemukan adanya penghentian pasokan steering gear ke StreetScooter sehingga perlu dicari pemasok baru yang harus dites, divalidasi, dan disertifikasi ulang.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama juga mempertanyakan akuisisi StreetScooter oleh IBC. Ahok mempertanyakan urgensi membeli mobil listrik di Jerman ini dengan alasan agar bisa masuk ke pasar Amerika hingga Cina.
"Itu yang saya bilang hati-hati. Anda tidak boleh pengen membeli sesuatu, anda tidak boleh mengarang atau memberikan future valuasinya yang ke depan. Dasarnya apa valuasi future, ini barang baru,” kata Ahok, dikutip dari akun YouTube-nya Panggil Saya BTP pada 19 November 2021.
Kemudian, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pun menegaskan kepada siapa saja yang tidak setuju dengan program mobil listrik harus menyingkir. Bahlil sebelumnya memang pernah datang menengok fasilitas perakitan mobil listrik StreetScooter ini di Aachen, Jerman, awal Oktober lalu.
"Kepada siapa saja oknum pengusaha, oknum pejabat, oknum BUMN yang tidak setuju dengan transformasi ekonomi ini saya harap minggir. Karena Indonesia harus maju, cukup negara kita dipermainkan," kata Bahlil dalam jumpa pers virtual, 1 Desember 2021.
CAESAR AKBAR | FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: Raffi Ahmad Disebut Jajaki Investasi Olahan Sapi Jadi Kornet
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.