Kadin Usul Larangan Dolar dalam Transaksi

Reporter

Editor

Jumat, 9 Januari 2009 15:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengajukan tiga usulan prioritas kepada Pemerintah untuk mendorong dan menjaga ketahanan sektor riil dan daya beli masyarakat pada 2009. Usulan tersebut disampaikan saat rapat terbatas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden di Jakarta, Jumat (9/12).

Hadir dalam kesempatan ini Penjabat Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Menteri Perhubungan Djusman Syafei Djamal, dan Komisaris Utama PT Pertamina Jenderal (Purnawirawan) Sutanto.

Menurut Ketua Umum Kadin, M.S Hidayat, usulan kepada Pemerintah tersebut, pertama berupa usulan agar bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yaitu premium dan solar, kembali diturunkan Rp 500. "Penurunan ini, menurut perhitungan Kadin, akan mampu menurunkan tarif angkutan dan biaya kebutuhan pokok sebesar sepuluh persen," ujar Hidayat.

Menurut Hidayat, usulan Kadin tersebut akan dibawa ke rapat kabinet paripurna pada 12 Januari atau Senin depan. Menurut Hidayat, kemungkinan besar pada rapat paripurna itu akan diputuskan soal kebijakan penurunan BBM bersubsidi. "Kalau turun, pemberlakuannya sekitar tanggal 15 Januari," katanya.

Usulan kedua, ujar Hidayat, Kadin meminta pemerintah untuk sementara melarang transaksi di dalam negeri menggunakan dolar yang bisa membuat terpuruknya nilai mata uang rupiah. "Ini patut dilaksanakan," ujar Hidayat.

Ketiga, yang cukup penting untuk meringankan beban usaha industri dan membantu mempertahankan gerak sektor riil, yaitu stimulus ekonomi berupa penurunan tarif listrik untuk industri dan usaha. "Usulan ini nanti akan dibahas juga pada rapat kabinet, harapan Kadin ini bisa diakomodir," ucap dia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, usulan Kadin akan dibahas pada rapat kabinet pada Senin (12/1) depan. Khusus untuk penurunan BBM bersubsidi, menurut Sri Mulyani, akan terus disesuaikan dengan penurunan harga minyak dunia, fluktuasi dollar, dan efek lanjutan dari penurunana BBM sebelumnya.

"Keputusannya seperti apa akan ditentukan Senin depan," kata Sri Mulyani. Menurut dia, besarannya belum ditentukan. Presiden meminta supaya departemen teknis, seperti Departemen Perhubungan, menganalisa dampak lanjutan terhadap penurunan BBM bersubsidi khususnya dalam penurunan tarif angkutan.

ANTON APRIANTO

Berita terkait

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

2 jam lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

6 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

2 hari lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

3 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

4 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

7 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

8 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

15 hari lalu

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar menyebabkan para pengusaha khawatir.

Baca Selengkapnya