Kementan Ungkap Melambungnya Harga Cabai Rawit Tak Hanya Faktor Cuaca dan Stok

Rabu, 29 Desember 2021 12:18 WIB

Tumpukan cabai rawit yang dijual di Pasar Kecapi, Jati Warna, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 28 Desember 2021. Ikappi menyebut menjelang perpindahan tahun 2021-2022, harga beberapa komoditas meroket dengan kenaikan yang tidak wajar dan baru pertama kali ini terjadi, seperti minyak goreng, cabai rawit, dan telur. TEMPO/Dika Yanuar

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian mengungkap penyebab melambungnya harga cabai rawit merah di akhir tahun ini. Berdasarkan data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia atau Ikappi, harga komoditas pedas itu kini bisa menembus Rp 100 ribu per kilogram.

"Jadi seperti dilihat sekarang kan lagi banyak hujan dan hampir seluruh lokasi sentra di Tanah Air lagi hujan bahkan banjir, sehingga menyebabkan beberapa tanaman rusak," ujar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan Tommy Nugraha kepada Tempo, Rabu, 29 Desember 2021.

Di sisi lain, ia mengatakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat kini sudah melonggar, sehingga masyarakat sudah mulai kembali pergi ke rumah makan, restoran, hotel, dan tempat wisata.

Akibatnya, permintaan cabai rawit pun meningkat. "Ketika permintaan banyak, barang sedikit, maka otomatis harga meningkat," ujar Tommy.

Persoalan itu juga ditambah dengan tersendatnya transportasi akibat kendala cuaca yang menyebabkan pengiriman ke pasar-pasar tersendat. Sehingga, pasokan yang masuk belum memenuhi harapan.

Advertising
Advertising

Tommy mengatakan kalau merujuk kepada Early Warning System yang dimiliki pemerintah, seharusnya ada surplus komoditas cabai rawit di Tanah Air.

<!--more-->

Musababnya, sistem memperkirakan produksi cabai rawit pada Desember 2021 mencapai 88 ribu ton, sedangkan kebutuhan hanya 80 ribu ton alias surplus sekitar 7.200 ton.

Sementara itu, produksi Januari 2022 diperkirakan 81 ribu ton dengan kebutuhan 73 ribu ton. Sehingga, surplusnya 7.900 ton.

"Itu dari Early Warning System tapi lagi-lagi kami tidak memungkiri cuaca hujan dan adanya longsor maupun banjir menyebabkan tanaman yang kita harapkan tumbuh cepat, terkena hanya penyakit," kata Tommy.

Kalau pun surplus terjadi, Tommy mengatakan perkara transportasi dan meningkatnya permintaan masyarakat usai pelonggaran PPKM membuat sektor pertanian kewalahan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Di tengah kendala itu, Tommy mengatakan masih ada lokasi yang tidak terkena banir dan terselamatkan. Ia berharap produksi dari lokasi-lokasi tersebut dapat menutup kekurangan pasokan di pasar.

Apalagi, sebelumnya pemerintah telah menanam banyak cabai di sekitar likasi food estate Wonosobo yang hasilnya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan.

"Kalau pertanyaannya kapan harga akan normal, sekarang kami sudah mau memulai lagi penanaman off season. Sehingga diharapkan untuk daerah tinggi yang tidak terkena banjir kita tingkatkan luas tanamnya untuk mencapai kebutuhan produksi," ujar Tommy.

CAESAR AKBAR

BACA: Di Daerah Ini, Harga Cabai Meroket hingga Rp 150 Ribu Per Kilogram

Berita terkait

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

16 jam lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

17 jam lalu

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

Menurut Dewas KPK, surat permintaan penundaan ini adalah yang ketiga kalinya diajukan Nurul Ghufron selama menjalani proses sidang etik.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

18 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

20 jam lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

21 jam lalu

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.

Baca Selengkapnya

Pejabat Kementan Kumpulkan Uang 30 Juta Per Bulan untuk Kebutuhan Tak Terduga Syahrul Yasin Limpo

23 jam lalu

Pejabat Kementan Kumpulkan Uang 30 Juta Per Bulan untuk Kebutuhan Tak Terduga Syahrul Yasin Limpo

Pejabat di Kementan mengumpulkan uang sebanyak Rp 30 juta untuk jaga-jaga bila ada kebutuhan tak terduga Syahrul Yasin Limpo dan anaknya.

Baca Selengkapnya

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

1 hari lalu

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

1 hari lalu

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.

Baca Selengkapnya

Profil Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut Minta Pejabat Kementan Bayar Aksesoris Mobil Rp 111 Juta

1 hari lalu

Profil Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut Minta Pejabat Kementan Bayar Aksesoris Mobil Rp 111 Juta

Anak kedua SYL, Kemal Redindo, disebut meminta Rp 111 juta untuk aksesoris mobil dan Rp 200 juta untuk renovasi kamar di rumahnya.

Baca Selengkapnya

Viral Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut-sebut Palak Pegawai Kementan

1 hari lalu

Viral Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut-sebut Palak Pegawai Kementan

Nama anak kedua Syahrul Yasin Limpo alias SYL, Kemal Redindo, viral karena disebut-sebut ikut memeras pegawai Kementan.

Baca Selengkapnya