Prediksi Stok Vaksin 139 Juta Dosis di Akhir Desember, Menkes: Untuk 3,4 Bulan
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 28 Desember 2021 13:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan atau Menkes Budi Gunadi Sadikin memperkirakan stok vaksin Covid-19 Indonesia mencapai 139 juta dosis pada akhir Desember 2021. Adapun per hari ini, 271 juta dosis sudah disuntikkan kepada masyarakat.
"Jadi kita punya 139 juta per akhir Desember perkiraannya. Laju suntik kita sebulan 40 jutaan. Jadi itu stok cukup untuk 3,4 bulan. Ini tinggi," ujar Budi Gunadi dalam acara Ngobrol Tempo, Selasa, 28 Desember 2021.
Biasanya, kata Budi, stok vaksin di Tanah Air selalu dijaga untuk satu bulan vaksinasi atau sekitar 40-50 juta dosis. Namun, lantaran sebelumnya sempat ada pengurangan laju vaksinasi dan setelah November kedatangan pasokan dari sumbangan sangat besar, pasokan pun berlimpah.
"Akhir-akhir ini makin lama makin banyak sehingga kita agak besar stoknya," ujar Budi Gunadi.
Berdasarkan laman Covid19.go.id, pemerintah telah menyuntuk 157.246.796 dosis vaksin suntikan pertama untuk masyarakat atau 75,5 persen dari target nasional 208.265.720 penduduk. Sementara itu, sebanyak 111.168.620 dosis vaksin sdah disuntikkan untuk dosis kedua, atau 53,38 persen dari target.
Budi Gunadi menyampaikan untuk tahun depan kebutuhan vaksin juga ada untuk anak-anak sebanyak 52 juta dosis, booster 100 juta dosis, dan booster berbayar 121 juta. Ia mengatakan vaksin untuk booster program pemerintah 100 juta akan dipenuhi dari donasi.
<!--more-->
"Karena sekarang FDA keluarkan persetujuan bahwa moderna itu kuat, jadi KIPI lumayan tinggi kalau dipakai sebagai booster satu dosis. Jadi digunakan setengah dosis, yang juga diendors BPOM," ujar Budi. Namun, ketentuan itu masih diteliti di dalam negeri.
Apabila terkonfirmasi bahwa Pfizer dan Moderna bisa digunakan setengah dosis sebagai booster, Budi mengatakan Indonesia bisa menghemat anggaran vaksin lantaran akan juga mendapat donasi.
"Baru saja COVAX beri arahan baru bukan hanya 20 persen populasi diberikan, tapi 30 persen populasi. Jadi indonesia tahun depan akan dapat lagi 10 perse dari populasi karena sebelumnya baru 20 persen," ujarnya.
Jadi, Indonesia diperkirakan bisa dapat vaksin donasi tambahan sebanyak 27 juta orang atau ekuivalen 54 juta dosis vaksin. Kalau dikali dua lantaran penggunaan hanya setengah dosis, maka Indonesia bisa menyuntikkan vaksin tersebut sebagai booster untuk 100 juta lebih orang atau cukup dengan kebutuhan. Dengan demikian, pemerintah tinggal berfokus memenuhi kebutuhan vaksin anak.
CAESAR AKBAR
BACA: Menkes Targetkan Indonesia Produksi Reagen Omicron dalam 3 Bulan