Pandu Riono: Saya Bilang Tak Ada Gelombang Ketiga Pandemi, tapi Tak Dipercaya
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 23 Desember 2021 13:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, meyakini Indonesia tak akan menghadapi ancaman gelombang ketiga pandemi Covid-19. Keyakinan itu telah ia sampaikan sejak Agustus 2021 setelah negara menghadapi lonjakan kasus akibat masuknya varian Delta.
“Agustus saya berani bilang tidak ada gelombang ketiga pandemi walau ada mobilisasi di akhir tahun. Tapi omongan saya tidak dipercaya. Padahal saya punya data,” ujar Pandu dalam diskusi daring bersama Masyarakat Transportasi Indonesia, Kamis, 21 Desember 2021.
Pandu mengatakan pernyataannya berangkat dari survei serologi DKI Jakarta yang menunjukkan bahwa kekebalan tubuh atau imunitas masyarakat telah mencapai 70 persen. Imunitas itu diperkirakan naik hingga 90 persen.
Munculnya kekebalan tubuh terjadi karena masyarakat telah memperoleh vaksin Covid-19. Lebih dari 40 persen bahkan telah menerima vaksin dosis lengkap atau dosis kedua sampai Desember 2021.
Adapun vaksin, kata Pandu, mencegah seseorang dari tingkat fatalitas tinggi jika terinfeksi virus Corona. Selain itu, gelombang ketiga tidak muncul karena belum ada mutasi varian baru Covid-19 yang ganas seperti Delta.
<!--more-->
Kalau pun beberapa negara belakangan ini mengkonfirmasi munculnya varian baru Omicron, Pandu mengatakan mutasi virus itu bukan merupakan evolusi dari varian Delta yang menyebabkan tingkat kematian orang-orang yang terinfeksi tinggi.
“Kita lihat dari Agustus sampai sekarang belum ada peningkatan kasus yang signifikan. Rumah sakit kosong, pemakaman sama seperti sebelum pandemi. Jadi kenapa orang masih mikir lonjakan? Karena kita tidak terlalu percaya diri, karena Delta varian masih ada,” tutur Pandu.
Pandu melanjutkan, pada masa-masa ini, kelompok masyarakat yang masih terinfeksi Covid-19 dengan gejala berat adalah orang yang tidak punya kekebalan. Kelompok itu kemungkinan belum menerima vaksinasi atau belum terinfeksi virus Corona.
Oleh karena itu, vaksinasi menjadi kunci utama untuk mencapai kestabilan. “Target saya vaksin itu 100 persen karena setiap penduduk harus punya ketahanan imunitas. Dengan begitu kita bisa menjamin kestabilan sampai 2022 sehingga semua kegiatan lancar,” ujar Pandu Riono.
Baca: Digugat Rp 1 T, BRI Sebut Sudah Minta Nasabah Kembalikan Dana Salah Transfer
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.