Stok Minyak AS Berkurang, Harga Minyak Dunia Naik jadi USD 75,29 per Barel

Kamis, 23 Desember 2021 08:38 WIB

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Chen Aizhu

TEMPO.CO, Jakarta - Pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB, 23 Desember 2021, harga minyak jenis Brent untuk pengiriman Februari tercatat naik US$ 1,31 atau 1,8 persen, menjadi US$ 75,29 per barel. Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Januari berada di level US$ 72,76 per barel, atau menguat 2,3 persen atau sekitar US$ 1,64.

Kenaikan harga itu terpicu oleh berkurangnya persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan. Hal tersebut juga yang kemudian mengurangi kekhawatiran tentang kemungkinan pukulan terhadap aktivitas ekonomi dari penyebaran varian virus corona Omicron.

Adapun persediaan minyak di AS turun lebih besar dari prediksi dan stok minyak mentah merosot 4,7 juta barel.

Analis senior di Price Futures Group di Chicago, Phil Flynn, menyatakan penurunan produksi itu memberikan prospek yang mendukung bagi pasar. "Karena persediaan di bawah rata-rata, tidak ada banyak ruang untuk kesalahan."

Sementara itu, pembatasan mobilitas yang didorong oleh virus corona di seluruh dunia menambah kekhawatiran akan penurunan permintaan bahan bakar. Sejumlah negara seperti Jerman, Irlandia, Belanda, dan Korea Selatan termasuk yang kembali menerapkan lockdown sebagian atau penuh atau langkah-langkah jarak sosial lainnya dalam beberapa hari terakhir.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Reli harga minyak ini diperkirakan juga karena sebagian utilitas Eropa mengalihkan sumber listrik ke minyak pemanas dari gas alam karena rekor harga tertinggi di benua itu. Hal tersebut disampaikan oleh Andrew Lipow dari Lipow Oil Associates di Houston.

"Apa yang kita lihat dalam gas alam di Eropa akan mengarah pada peralihan berkelanjutan dari gas alam ke minyak untuk menghasilkan tenaga listrik," ucap Lipow. "Itu permintaan tak terduga yang akan bertahan selama beberapa bulan ke depan."

Adapun faktor ketidakpastian varian Omicron lebih mematikan daripada Delta juga masih mempengaruhi fluktuasi harga minyak. Sebuah penelitian dari Afrika Selatan menunjukkan bahwa virus itu lebih kecil kemungkinannya untuk mengirim orang ke rumah sakit daripada Delta ketika pemerintah-pemerintah di seluruh dunia berusaha menahan penyebaran varian yang cepat.

Kepala eksekutif Moderna Stephane Bancel sebelumnya mengatakan bahwa produsen vaksin tidak memperkirakan masalah dalam mengembangkan suntikan vaksin booster untuk melindungi dari varian Omicron.

Sedangkan Pfizer, salah satu produsen utama vaksin Covid-19, mengatakan pil antivirus Covid-19 telah disetujui untuk digunakan di dalam negeri. Obat ini menargetkan orang-orang yang telah tertular virus dan efektif dalam mengurangi gejala dan rawat inap. Sejumlah sentimen ketikdapastian varian terbaru Covid-19 ini masih turut mempengaruhi harga minyak dunia.

ANTARA

Baca: Nasabah Prioritas Gugat BRI Rp 1 Triliun karena Salah Transfer, Ini Kronologinya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

9 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

12 hari lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

14 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

17 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

21 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

22 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

28 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

29 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

29 hari lalu

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

30 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya