Terkini Bisnis: Setoran Negara 2021 Lewati Target, Pegawai Pertamina Mogok Kerja
Reporter
Tempo.co
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 21 Desember 2021 18:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Selasa siang, 21 Desember 2021, dimulai dari keyakinan Sri Mulyani memprediksi penerimaan negara tahun 2021 akan melewati target APBN.
Selanjutnya manajemen Pertamina menanggapi rencana mogok kerja 10 hari karyawan hingga Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi anggapan orang yang menyebutnya sebagai menteri segala urusan.
Adapula berita tentang ganjil genap di jalan tol akan diberlakukan jika kemacetan mencapai 5 kilometer dan soal hotel karantina mandiri untuk pelaku perjalanan luar negeri.
Berikut lima berita terkini ekonomi dan bisnis sejak pagi hingga sore ini:
1. Yakin Pendapatan RI 2021 Lewati Target APBN, Ini Alasan Sri Mulyani
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memperkirakan penerimaan negara tahun 2021 akan melewati target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sebesar Rp1.743,6 triliun.
"Dengan demikian, kita akan mengalami positif dari sisi pendapatan negara," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa edisi Desember 2021 secara daring di Jakarta, Selasa 21 Desember 2021.
Adapun realisasi penerimaan negara sejak Januari hingga November 2021 telah mencapai Rp1.699,4 triliun atau 97,5 persen dari target APBN.
"Ini adalah pemulihan yang sangat luar biasa karena lonjakannya lebih dari 25 persen," tutur Menkeu Sri Mulyani.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Pertamina Tanggapi Rencana Mogok Kerja Pegawai 10 Hari Tuntut Dirut Dicopot
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman menanggapi rencana sejumlah pegawai Pertamina dari Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu atau FSPPB untuk mogok kerja 10 hari. Menurut dia, Pertamina menghargai aspirasi yang disampaikan pekerja kepada perusahaan, termasuk dari FSPPB)
"Manajemen juga terbuka untuk melakukan dialog sesuai aturan hubungan industrial yang berlaku," kata dia, Senin, 20 Desember 2021.
Dalam menjalankan bisnis dan operasional perusahaan, kata Fajriyah, Pertamina memastikan bahwa semua langkah yang diambil sesuai dengan regulasi dan ketentuan yang ada.
Lalu sebagai salah satu Object Vital Nasional (Obvitnas), Pertamina memastikan keamanan dan kondusivitas lokasi kerja agar tetap dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Manajemen dan pekerja akan tetap fokus untuk bekerja dan melakukan inovasi untuk menghadapi tantangan ke depan untuk menjadi global energy champion US$ 100 miliar market value," kata dia.
Sejumlah pegawai Pertamina yang tergabung dalam FSPPB berencana mogok kerja selama 10 hari, dari 29 Desember 2021 sampai 7 Januari 2022. Ada lima alasan mereka mogok. Salah satunya karena diabaikannya tuntutan mereka kepada Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengganti pimpinan atau Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dengan yang lebih baik.
Baca berita selengkapnya di sini.