Peraturan Ritel Sebatas Pedoman

Reporter

Editor

Selasa, 6 Januari 2009 22:04 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah menyatakan Peraturan Menteri Perdagangan tentang sektor ritel yang dilansir Desember lalu sebatas pedoman bagi peritel dan pemasok. "Peraturan itu sifatnya pedoman," ujar Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam jumpa pers di kantornya di Jakarta, Selasa (6/1).

Mari tidak menjawab dengan jelas saat ditanya apakah sanksi akan diterapkan secara tegas jika peritel tidak mematuhi peraturan tersebut. Ia hanya mengatakan singkat, "Dijalankan saja dulu, kalau ada keberatan bisa disampaikan kepada Forum Komunikasi."

Padahal, dalam Bab X Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53 Tahun 2008 itu, pelanggar ketentuan akan diberikan sanksi administratif berupa pembekuan atau pencabutan izin usaha.

Sebelumnya, peraturan tersebut menuai protes dari peritel modern karena dianggap terlalu detail mengatur besaran rabat tetap, rabat khusus, dan biaya administrasi pendaftaran barang (listing fee).

"Peraturan itu melanggar asas kebebasan berkontrak yang saling menguntungkan, dan memicu rusaknya tatanan pasar," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Benjamin J. Mailool.

Ia berpendapat peraturan itu memang seharusnya berfungsi sebagai pedoman dan tidak diwajibkan. Namun, Benjamin berharap pemerintah segera memperjelas maksud pernyataan tersebut.

"Apakah berarti pemerintah menganulir peraturan itu, atau akan merevisinya?" tanyanya. Benjamin juga mendesak pemerintah merinci peran Forum Komunikasi, apakah sebagai regulator ataukah mediator jika ada perselisihan antara peritel dan pemasok saja.

Adapun pengusaha pemasok menyatakan akan tetap memegang peraturan sesuai dengan yang tertulis. "Kami menuntut peritel tetap mematuhi peraturan itu sebagai code of conduct dalam berbisnis," ujar juru bicara Asosiasi Sembilan Pemasok Putri K. Wardhani.

BUNGA MANGGIASIH

Berita terkait

Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

16 November 2023

Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

Aprindo memprediksi pertumbuhan usaha ritel nasional tumbuh hingga 4,2 persen hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Kontribusi Penjualan Ritel Saat Natal dan Tahun Baru Bisa Capai 40 Persen

29 November 2020

Kontribusi Penjualan Ritel Saat Natal dan Tahun Baru Bisa Capai 40 Persen

Penjualan pada akhir tahun saat Natal dan Tahun Baru 2021 diperkirakan memberi sumbangan paling besar bagi sektor ritel sepanjang tahun ini.

Baca Selengkapnya

11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

12 November 2019

11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

Aprindo mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan 11 November sebagai Hari Ritel Nasional.

Baca Selengkapnya

Yakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini

2 Oktober 2019

Yakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menargetkan pertumbuhan industri ini dapat lebih baik dibandingkan tahun lalu yang sebesar 10 persen.

Baca Selengkapnya

Ada Diskon Pemilu 2019, Penjualan Peritel Naik 10 Kali Lipat

19 April 2019

Ada Diskon Pemilu 2019, Penjualan Peritel Naik 10 Kali Lipat

Diskon khusus Pemilu 2019 membuat penjualan sektor ritel naik hingga 10 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Belanja Pakai Kantong Plastik Bayar Rp 200 Mulai Hari Ini

1 Maret 2019

Belanja Pakai Kantong Plastik Bayar Rp 200 Mulai Hari Ini

Berbelanja ke supermarket menggunakan kantong plastik bakal dikenakan biaya Rp 200.

Baca Selengkapnya

Banyak Toko Ritel Tutup, Darmin: Dunia Sedang Berubah

18 Januari 2019

Banyak Toko Ritel Tutup, Darmin: Dunia Sedang Berubah

Darmin menyebut dunia yang berubah menyebabkan tutupnya toko ritel.

Baca Selengkapnya

Ekonom: Sektor Ritel Terus Tumbuh di Sepanjang 2019

17 Januari 2019

Ekonom: Sektor Ritel Terus Tumbuh di Sepanjang 2019

Ekonom Indef Aviliani mengatakan ada sektor ritel yang akan terus tumbuh dan berkembang sepanjang 2019.

Baca Selengkapnya

BCA: Rp 1,3 Triliun Dana Tabungan Beralih ke Obligasi Ritel

9 Oktober 2018

BCA: Rp 1,3 Triliun Dana Tabungan Beralih ke Obligasi Ritel

Presiden Direktur PT BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan banyak nasabahnya mengalihkan uang tabungannya

Baca Selengkapnya

Semester I, Map Aktif Adiperkasa Catat Pendapatan Bersih Rp 2,9 T

31 Agustus 2018

Semester I, Map Aktif Adiperkasa Catat Pendapatan Bersih Rp 2,9 T

Corporate Secretary Map Aktif Adiperkasa (MAPA) Ratih Gianda menyebut pendapatan bersih perusahaan mencapai Rp 2,9 triliun pada semester I 2018.

Baca Selengkapnya