Pasar Digital RI Bisa Tembus USD 146 Miliar, Jokowi: Jangan Diambil Orang Lain
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Martha Warta Silaban
Rabu, 15 Desember 2021 10:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan kembali tentang pasar atau ekonomi digital di Indonesia yang terus berkembang semakin besar. Pada 2025 nanti, kata dia, pasar digital Indonesia diproyeksi tembus US$ 146 miliar.
Menurut dia, pertumbuhan pasar digital inipun semakin cepat karena terbantu oleh adanya pandemi Covid-19. Akan tetapi, Jokowi ingin potensi pasar yang besar tersebut justru tidak dimanfaatkan oleh Indonesia.
"Apa yang ingin saya sampaikan bahwa potensi pasarnya ini besar, jangan yang ngambil nanti orang lain," kata Jokowi dalam acara Akselerasi Generasi Digital pada Rabu, 15 Desember 2021.
Jokowi kemudian merinci pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari US$ 40 miliar pada 2019, US$ 47 miliar pada 2020, dan tahun ini diperkirakan naik 49 persen mejadi US$ 70 miliar.
Kemudian, mantan Wali Kota Solo itu menyebut pasar logistik juga naik 60 persen. Menurut dia, ini merupakan imbas banyaknya delivery atau pengiriman barang hingga aktivitas e-groceries selama pandemi ini. Lalu, konsumen digital baru yang tumbuh 10,2 persen.
Berikutnya, Jokowi menyoroti transaksi uang elektronik atau e-money yang naik 55 persen per Oktober 2021 dibandingkan tahun lalu. Terakhir, volume transaksi melalui uang elektronik juga naik 31 persen. "Semuanya naik, naik, naik," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian juga menyinggung soal Indonesia yang kini memiliki 2.319 startup atau perusahaan rintisan. Setiap hari, kata dia, jumlah semakin bertambah.
Lalu, kata Jokowi, saat ini juga sudah ada 1 Decacorn dan 7 Unicorn. Di luar itu, ia juga menyebut masih banyak sekali perusahaan yang bisa berkembang menjadi Unicorn. Sehingga, Jokowi menyebut perusahaan-perusahaan rintisan inilah yang akan terus didorong naik level menjadi Unicorn dan Decacorn, seiring dengan pertumbuhan pasar digital tersebut.
Upaya ini juga disampaikan Jokowi menjelang peluncuran Merah Putih Fund yang sedianya bakal digelar dua hari lagi yaiu Jumat, 17 Desember. Ini adalah platform pendanaan startup lokal yang bakal melibatkan perusahaan modal ventura milik BUMN.
Baca Juga: Sri Mulyani Diskusi dengan Atta Halilintar Saat Sosialisasi UU HPP, Bahas Apa?