Mantan Dirut PLN Zulkifli Zaini dan Kontroversi Akuisisi StreetScooter Jerman
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 7 Desember 2021 12:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Zulkifli Zaini resmi dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dan digantikan oleh Darmawan Prasodjo per Senin, 6 Desember 2021.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan Zulkifli Zaini, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PLN sejak Desember 2019, telah memimpin perusahaan dengan hati dan keikhlasan.
“Amanah dalam mengelola PLN untuk bertahan dan tetap melayani, serta meringankan beban masyarakat miskin dan tidak mampu saat pandemi Covid-19 mengisyaratkan beliau memahami komitmen yang diemban,” kata Erick dalam pernyataan resmi, Senin, 6 Desember 2021.
Selama dua tahun belakangan, PLN telah memperbaiki kinerja keuangan dan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 345,4 triliun dan mencapai laba bersih Rp 5,99 triliun pada tahun 2020. Laba ini naik 39,3 persen dibandingkan pada tahun 2019. PLN juga berhasil menurunkan jumlah rasio utang menjadi senilai Rp 452,4 triliun.
Menanggapi pencopotannya tersebut, Zulkifli Zaini menyampaikan rasa terima kasih. “Terima kasih atas amanahnya kepada saya menjadi Dirut PLN, BUMN dengan aset 1.600 triliun rupiah," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Nama Zulkifli sebelumnya disebut-sebut dalam kontroversi rencana akuisisi mobil listrik StreetScooter GmbH dalam proyek Odin. StreetScooter adalah anak perusahaan Duetsche Post AG asal Jerman, atau yang lebih dikenal sebagai Deutsche Post DHL Group.
Akuisisi rencananya akan dilakukan oleh Indonesia Battery Corporation (IBC), perusahaan patungan Mind Id, PT Pertamina (Persero), PLN, dan PT Aneka Tambang Tbk. Tak hanya Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium alias Mind Id kala itu yakni Orias Petrus Moedak, PLN di bawah Zulkifli Zaini juga dikabarkan tak setuju dengan rencana akuisisi tersebut.
Majalah Tempo edisi 20 November 2021 melaporkan seorang pejabat yang mengetahui rencana transaksi ini menuturkan, pangkal penolakan manajemen lama Mind Id dan PLN adalah adanya keganjilan dalam aspek teknis Proyek Odin.
Uji tuntas yang dilakukan Ricardo, konsultan IBC untuk aspek teknis, salah satunya menemukan adanya penghentian pasokan steering gear ke StreetScooter sehingga perlu dicari pemasok baru yang harus dites, divalidasi, dan disertifikasi ulang.
<!--more-->
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama juga mempertanyakan akuisisi StreetScooter oleh IBC. Ahok mempertanyakan urgensi membeli mobil listrik di Jerman ini dengan alasan agar bisa masuk ke pasar Amerika hingga Cina.
"Itu yang saya bilang hati-hati. Anda tidak boleh pengen membeli sesuatu, anda tidak boleh mengarang atau memberikan future valuasinya yang ke depan. Dasarnya apa valuasi future, ini barang baru,” kata Ahok, dikutip dari akun YouTube-nya Panggil Saya BTP pada 19 November 2021.
Kemudian, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pun menegaskan kepada siapa saja yang tidak setuju dengan program mobil listrik harus menyingkir. Bahlil sebelumnya memang pernah datang menengok fasilitas perakitan mobil listrik StreetScooter ini di Aachen, Jerman, awal Oktober lalu.
"Kepada siapa saja oknum pengusaha, oknum pejabat, oknum BUMN yang tidak setuju dengan transformasi ekonomi ini saya harap minggir. Karena Indonesia harus maju, cukup negara kita dipermainkan," kata Bahlil dalam jumpa pers virtual, 1 Desember 2021.
Dalam konferensi pers perdananya kemarin, Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa Menteri BUMN telah menugasi jajaran direksi PLN. Tugas yang dimaksud beragam, salah satunya transisi di tubuh PLN menuju energi baru terbarukan.
Adapun Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury memastikan pencopotan Zulkifli Zaini dari jabatan tertinggi di perusahaan setrum negara itu bukan terkait rencana akuisisi mobil listrik StreetScooter GmbH dalam proyek Odin. "Tidak ada kaitannya pergantian Direktur di PLN dengan rencana akuisisi," kata Pahala ketika dihubungi Tempo, Selasa, 7 Desember 2021.