Erick Thohir Sebut BUMN Untung Rp 61 T, usai Bikin Holding dan 70 BUMN Ditutup?

Minggu, 28 November 2021 07:01 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 30 November 2020. Rapat tersebut membahas permasalahan asuransi Jiwasraya, road map BUMN, restrukturisasi BUMN dan lainnya. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan total 70 BUMN telah ditutup sampai 2021. Menurut dia, selain menutup BUMN, perampingan BUMN melalui holding membuat keuangan BUMN sehat.

Pada kuartal III 2021, misalnya, BUMN berhasil mencetak untung Rp 61 triliun. Angka itu meningkat ketimbang triwulan yang sama pada 2020 yang hanya Rp 13 triliun. "Artinya efisiensi, transformasi, perubahan bisnis model terbukti proven berjalan dengan baik. Tapi itu saja tidak cukup, negara memerlukan keseimbangan lain," kata Erick dalam orasi ilmiah di Universitas Brawijaya, Sabtu, 27 November 2021.

Dia bercerita banyak pihak yang merasa tersakiti dengan kebijakan-kebijakannya. Salah satu kebijakan yang dimaksud adalah perampingan perusahaan pelat merah dan anak-cucunya, baik melalui skema holding maupun subholding.

"Inilah saat saya mengambil kebijakan di BUMN banyak kontroversi karena ada yang tersakiti, ada yang anti-perubahan. padahal hari ini negara membutuhkan tambahan pemasukan selain pajak," ujar Erick.

Erick mencontohkan langkahnya membentuk holding perusahaan perkebunan yang membawahi PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Dulunya, terdapat belasan PTPN yang masing-masing memiliki lima direksi.

Lantaran tidak efektif, Kementerian kemudian merampingkan PTPN ke dalam holding yang dipimpin oleh satu orang direksi. Berbagai tantangan pun muncul pasca-rencana holding diumumkan.

"Karena ada banyak decission maker yang kehilangan tempat," kata dia.

Namun, upaya ini mau tak mau harus ditempuh. Erick berujar, perusahaan pelat merah memiliki tugas yang berat. BUMN, kata dia, merupakan sepertiga pendorong perekonomian negara.

Tersebab posisinya itu, kata Erick Thohir, perusahaan pelat merah harus memiliki bisnis proses yang baik agar sebagai korporasi, keberadaannya tak hanya dapat menjalankan tugas, tapi juga memperoleh keuntungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Erick Thohir Cerita Banyak yang Tersakiti dan Anti-Perubahan dengan Kebijakannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

5 menit lalu

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

1 hari lalu

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

Sebanyak 97 personil diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan UTBK di Universitas Brawijaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

2 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

3 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

3 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

3 hari lalu

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

Kadin Indonesia Komite Tiongkok, disingkat KIKT inisiasi beri dukungan finansial untuk Timnas Indonesia sejumlah Rp 23 miliar kepada Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

3 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memotivasi timnas U-23 Indonesia usai kalah di semifinal Piala Asia U-23 2024 untuk kejar tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

4 hari lalu

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan motivasi kepada pemain Timnas U-23 Indonesia agar tidak menyerah usai kalah 0-2 dari Uzbekistan.

Baca Selengkapnya