Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Sesi I Terdongkrak Saham Telkom (TLKM)
Reporter
Martha Warta Silaban
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 25 November 2021 12:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berhasil menguat di sesi pertama perdagangan hari ini, menutup sesi di angka 6.719,8 atau +0,54 persen lebih tinggi dari angka penutupan kemarin (6.683,2).
Samuel Sekuritas Indonesia mencatat di bursa Tanah Air sebanyak 252 saham menguat, 262 melemah, dan 163 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,8 triliun.
"Di akhir sesi pertama hari ini, tercatat angka beli bersih asing sebesar Rp 153,6 miliar di pasar reguler, sementara di pasar negosiasi tercatat jual bersih asing sebesar Rp 117,2 miliar," tulis tim analisis Samuel Sekuritas Indonesia kepada Tempo, Kamis siang, 25 November 2021
Saham Telkom Indonesia (TLKM) menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing di sesi pertama hari ini, dengan nilai net buy asing mencapai Rp 228,9 miliar, disusul BMRI (Rp 71,3 miliar) dan BBNI (Rp 37,9 miliar).
Sementara itu, saham Bukalapak.com (BUKA) menjadi saham yang paling banyak dilepas investor asing di sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell sebesar Rp 93 miliar, diikuti NATO (Rp 27,8 miliar) dan BOGA (Rp 26,9 miliar).
Salah satu faktor yang mendongkrak naik IHSG di sesi pertama hari ini adalah menguatnya saham Telkom Indonesia (TLKM) yang menutup sesi di level Rp 3.990 per saham (+5 persen), sekaligus menjadi top leading mover di sesi pertama hari ini.
Untuk diketahui, anak usaha TLKM, Telkomsel, berhasil meraih capital gain hingga Rp 350 miliar dari investasinya di Gojek hingga kuartal ketiga 2021.<!--more-->
Hari ini bursa saham Indonesia kembali kedatangan dua saham baru, saham emiten pengelola supermarket bahan bangunan Depo Bangunan, PT Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) yang ditawarkan dengan harga IPO di Rp 482 per saham dan saham produsen ATK dengan merek Bantex, PT Perma Plasindo (BINO), yang ditawarkan dengan harga perdana Rp 138 per saham.
Keduanya berhasil mencatatkan pergerakan yang cukup bagus di sesi pertama hari ini; DEPO berhasil menutup sesi pertama di titik ARAnya di Rp 600 per saham (+24,4 persen), dan BINO menutup sesi di Rp 164 per saham (+18,8 persen).
Saham pengisi lima besar top gainer di sesi pertama ini (berdasarkan persentase kenaikan) antara lain KBLV (+25 persen ke Rp 1.075 per saham); KJEN (+24,6 persen ke Rp 785 per saham); DEPO (+24,4 persen ke Rp 600 per saham); MBTO (+23,1 persen ke Rp 181 per saham); PGLI (+21,6 persen ke Rp 270 per saham).
Sementara itu, lima besar top loser sesi pertama hari ini (berdasarkan persentase penurunan) antara lain: SKLT (-7 persen ke Rp 2.260 per saham); INDO (-6,9 persen ke Rp 133 per saham); BUKK (-6,9 persen ke Rp 1.465 per saham); INPP (-6,9 persen ke Rp 605 per saham); BBHI (-6,8 persen ke Rp 6.475 per saham)
Sedangkan bursa AS semalam ditutup cenderung menguat; S&P500 +0.2%, Nasdaq +0.4%, dan DJIA -0.03%, seiring dengan mulai berhentinya laju kenaikan imbal hasil US Treasury (yang sebelumnya menekan saham-saham teknologi), rilis laporan keuangan Q321 yang positif dari HP dan Dell, serta rilis data initial jobless claims mingguan yang turun ke level terendahnya sejak tahun 1969.
Kendati demikian, salah satu hal lain yang patut diperhatikan adalah risalah pertemuan The Fed yang dirilis malam tadi, yang menyebutkan bahwa The Fed kemungkinan akan mempercepat proses tapering dan menaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan sebelumnya apabila inflasi terus meningkat.
Bursa Asia terpantau cenderung bervariasi; di akhir sesi pertama hari ini, Kospi terpantau melemah -0,41 persen, begitu juga Shanghai (-0,1 persen) dan STI (-0,14 persen), sementara Nikkei (+0,72 persen) dan Hang Seng (+0,12 persen) menguat.
Baca Juga: Samuel Sekuritas: Selama Tak Turun di Bawah 6.600, IHSG ke Level 6.800-6.900