Jokowi Sebut untuk Genjot Realisasi Investasi, Pola Jadul Harus Ditinggalkan
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 24 November 2021 21:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan realisasi investasi sebagai jangkar pemulihan ekonomi harus terus digenjot. Apalagi, saat ini ketidakpastian global berdampak besar bagi perekonomian negara.
Oleh karena itu, menurut dia, cara-cara lama dalam menarik investasi, tak bisa terus dijalankan. "Pola-pola lama, hal-hal yang jadul semua harus mulai kita tinggalkan. Berikan pelayanan yang terbaik. Baik itu investor kecil. Yang namanya usaha kecil itu juga investor, jangan keliru,” ujarnya, Rabu, 24 November 2021.
Hal itu disampaikan Kepala Negara saat memberi pengarahan sekaligus membuka Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi Tahun 2021.
Investasi sebagai jangkar pemulihan ekonomi agar pemerintah tak terus terlalu berfokus pada APBN sehingga menimbulkan beban defisit anggaran. "Saya tahu Bu Menkeu ini sangat prudent, sangat hati-hati dalam mengelola APBN kita. Oleh sebab itu, yang di luar APBN ini harus digerakkan, kembali lagi, investasi,” katanya, dikutip dari situs Sekretariat Kabinet.
Ia juga meminta seluruh jajarannya untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh investor tanpa terkecuali. “Dilayani saja, belum tentu investor datang mau berinvestasi. Apalagi tidak dilayani dengan baik," kata Jokowi.
<!--more-->
Jokowi menjelaskan, bahwa kemudahan perizinan merupakan salah satu bentuk pelayanan pemerintah terhadap investor. Kehadiran para investor juga akan sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Kalau investornya dari luar berarti membawa uang ke sini, artinya peredaran uang akan makin besar dan itu akan menimbulkan efek nanti ke daya beli masyarakat juga akan naik, konsumsi masyarakat akan naik, pertumbuhan ekonomi juga akan naik,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengapresiasi pemerintah provinsi dan daerah yang telah mendapatkan penghargaan untuk investasi, baik realisasi investasi, maupun urusan perizinan. "Urusan pelayanan perizinan bagus, seperti tadi di Jawa Tengah, tapi realisasi investasi bagus di Jawa Barat,” katanya.
Jokowi pun mengingatkan, bahwa investasi yang saat ini dibutuhkan oleh Indonesia adalah investasi barang jadi atau barang setengah jadi. Hal ini dilakukan supaya Indonesia mendapatkan nilai tambah yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi, pendapatan, dan daya beli masyarakat.
BISNIS
Baca: 11 Juta Liter Minyak Goreng Rp 14.000 Guyur Pasar Menjelang Natal dan Tahun Baru
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.