Ahok Tolak Rencana Akuisisi Produsen Mobil Listrik Jerman: Narasinya Untuk Apa?
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 24 November 2021 17:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok angkat bicara soal rencana akuisisi salah satu produsen mobil listrik di Jerman oleh Indonesia Battery Corporation.
Ahok menilai rencana tersebut tak masuk akal. Apalagi jika tujuannya untuk mengincar pasar penjualan mobil listrik global. Rencana serupa sebelumnya, kata dia, pernah diutarakan oleh PT Pertamina Power Indonesia kepada jajaran dewan komisaris Pertamina.
Adapun Ahok punya alasan tersendiri dalam menilai akuisisi itu tidak berbasis valuasi yang kuat untuk bisa direalisasikan. Sebab, menurut dia, di Amerika Serikat sudah ada pemain mobil listrik Tesla yang telah memiliki pangsa pasar besar. Sementara di Cina, sudah ada Wuling Motors yang bahkan sudah mampu menjual mobil listrik dengan harga murah.
“Narasinya apa untuk akuisisi mobil listrik di Jerman? Supaya bisa masuk ke pasar Amerika, masuk ke pasar Cina, itu yang saya bilang hati-hati,” ujar Ahok seperti dikutip dari Youtube Panggil Saya BTP, Selasa, 23 November 2021. "Anda tidak boleh ingin membeli sesuatu, anda tidak boleh mengarang atau memberikan future valuasinya yang ke depan. Dasarnya apa valuasi future, ini barang baru."
Lebih jauh, menurut Ahok, dalam bisnis kendaraan listrik, komponen terpenting yang bisa dikembangkan oleh Indonesia adalah baterai. Oleh karena itu, ia menilai rencana pengembangan Indonesia Battery Corporation sudah tepat dan sejalan untuk pengembangan bisnis baterai.
<!--more-->
Sedangkan untuk pengembangan mobil listrik, Ahok menyebutkan Indonesia dapat melakukan transfer teknologi melalui perusahaan-perusahaan produsen otomotif yang telah memiliki kemampuan dan memiliki fasilitas produksi di Indonesia dengan menggandeng sumber daya lokal. “Lebih baik mengembangkan anak-anak ITS," ucapnya.
Bahkan, menurut dia, jauh lebih masuk akal jika langsung mengajak Wuling atau perusahaan Cina lainnya untuk proyek tersebut. "Gue mau bikin mobil pakai merek gue. Saya bukannya punya pengetahuan yang banyak, tapi ketika Anda bicara depan saya, saya kejar ngomong-ngomong Anda. Boleh ngaco, tapi saya bisa dengan cepat menangkap,” katanya.
Sebelumnya diberitakan Indonesia Battery Corporation (IBC) sedang dalam proses akuisisi produsen otomotif Jerman dengan tujuan membangun industri kendaraan listrik di dalam negeri. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Hubungan Kelembagaan Mining and Industry Indonesia (MIND ID) Dany Ichdan.
Dany menyebutkan proses akuisisi tersebut sudah dalam proses finalisasi. MIND ID diketahui merupakan anggota holding IBC bersama dengan PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, dan PT Aneka Tambang Tbk.
“Sekarang sudah tahap finalisasi, akan chip in jadi majority shareholder di perusahaan Jerman, yang share market-nya sudah besar di Eropa, dan akan masuk ke pasar Amerika,” kata Dany lebih jauh soal rencana akuisisi perusahaan mobil listrik Jerman tersebut.
BISNIS
Baca: Bahlil: Jawa Barat dan Jawa Tengah Saling Adu Investasi, Mudah-mudahan Konteks Lain Tidak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.