Jokowi Berencana Stop Ekspor Bauksit hingga Tembaga Mentah Secara Bertahap

Rabu, 24 November 2021 14:01 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato usai menerima penghargaan Indonesian Mining Association (IMA) Award 2019 di Jakarta, Rabu, 20 November 2019. Jokowi mendapatkan penghargaan tertinggi di bidang pertambangan tersebut lantaran dinilai telah mendukung industri pertambangan dalam negeri. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo alias Jokowi berencana menyetop ekspor komoditas mentah. Setelah bijih nikel, secara bertahap ekspor bahan mentah bauksit, tembaga, timah, dan komoditas lain akan dihentikan.

“Mungkin tahun depan, lagi kita kalkulasi, untuk stop ekspor bahan mentah bauksit. Tahun depan lagi ekspor bahan mentah tembaga. Lalu tahun depan lagi timah. Ini akan terus dilakukan,” ujar Jokowi dalam rapat koordinasi nasional dan anugerah layanan investasi yang digelar oleh Kementerian Investasi di Jakarta, Rabu, 24 November 2021.

Pemerintah, kata Jokowi, akan mendorong hilirisasi industri untuk mendorong pengolahan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau bahan jadi. Ke depan, negara tidak akan lagi mengandalkan ekspor dari komoditas mentah, melainkan barang-barang yang sudah diolah.

Ekspor barang jadi atau setengah jadi diyakini memberikan nilai tambah secara ekonomi. Jokowi pun mencontohkan ekspor nikel. Sebelum pemerintah menyetop pengiriman nikel ore ke luar negeri, empat tahun lalu nilai ekspor komoditas ini hanya US$ 1,1 miliar.

Setelah adanya aturan larangan pengiriman bijih nikel, ekspor olahan nikel meningkat dan tahun ini diperkirakan mencapai US$ 20 miliar. “Jadi melompat dari Rp 15 triliun jadi Rp 280 triliun. Itu yang namanya nilai tambah,” ujar Jokowi.

Advertising
Advertising

Nilai tambah dirasakan karena adanya peningkatan potensi pendapatan dari sisi royalti, pendapatan negara bukan pajak (PNBP), hingga pajak pertambahan nilai (PPN). Selain berefek langsung ke pemerintah pusat, ekspor barang olahan akan mendongkrak peredaran uang di daerah.

Ke depan, tutur Jokowi, pemerintah akan terus mendorong integrasi kawasan industri pengolahan bahan mentah, mulai nikel, bauksit, timah, hingga tembaga. Dengan demikian, Indonesia bakal menjadi produsen utama berbagai produk, seperti mobil listrik, jarum suntik, sampai barang-barang semi-conductor.

“Ini akan kejadian kejadian 3-4 tahun lagi. Kalau kita miliki industri seperti itu, akan ada transfer of knowladge (pengetahuan), transfer teknologi,” ujar Jokowi.

Baca Juga: UMKM Diimbau Daftarkan Barang Ekspor via Madrid Protokol, Apa Untungnya?

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

27 menit lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Heran Pabrik Smelter Nikel PT KFI Hanya Berjarak 21 Meter ke Permukiman Warga, Kok, Bisa Dapat Izin?

1 jam lalu

Anggota Dewan Heran Pabrik Smelter Nikel PT KFI Hanya Berjarak 21 Meter ke Permukiman Warga, Kok, Bisa Dapat Izin?

Berdasarkan pengakuan salah seorang warga, retakan bisa terjadi lantaran jarak pagar pabrik PT KFI ke area permukiman warga hanya sejauh 21 meter

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

8 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

9 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

10 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

11 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

12 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

12 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

13 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI, Terancam Ledakan Pabrik hingga Polusi tanpa Kompensasi

15 jam lalu

Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI, Terancam Ledakan Pabrik hingga Polusi tanpa Kompensasi

Warga sekitar smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) merasa terteror karena pabrik kerap meledak dan terpapar polusi setiap hari.

Baca Selengkapnya