TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah memutuskan memperketat pergerakan masyarakat pada libur Natal dan tahun baru melalui kebijakan PPKM Level 3. Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan pemerintah perlu mewaspadai ancaman gelombang ketiga pandemi Covid-19 setelah tren kenaikan kasus di pelbagai negara.
“Hati-hati. Saya ingin ingatkan kembali di Eropa, Amerika, (Covid-19) sedang tinggi-tingginya. Muncul gelombang satu, dua, tiga, dan empat,” ujar Jokowi dalam rapat koordinasi nasional dan anugerah layanan investasi yang digelar oleh Kementerian Investasi di Jakarta, Rabu, 24 November 2021.
Jokowi menuturkan, pemerintah ingin memastikan penyebaran virus corona di Indonesia yang telah terkendali dapat terjaga. Itulah sebabnya, kata dia, pemerintah membatasi mobilisasi masyarakat selama libur akhir tahun agar pemulihan dari sisi kesehatan dan ekonomi cepat tercapai.
Wabah Covid-19, kata Jokowi, telah berlangsung hampir 2 tahun sejak virus corona pertama kali masuk ke Indonesia pada Maret 2020. Pandemi Covid-19 berdampak terhadap pelemahan perekonomian bukan hanya di Indonesia, tapi nyaris di semua negara di dunia.
Selain dampak langsung terhadap sisi kesehatan dan menurunnya pertumbuhan ekonomi, imbas lain yang juga dirasakan adalah kelangkaan energi serta kelangkaan kontainer yang menyebabkan distribusi terganggu. Kemudian, berbagai negara pun mengalami kenaikan inflasi yang mencemaskan seiring dengan melonjaknya harga-harga di tingkat produsen.
Kenaikan harga tersebut dikhawatirkan akan berimbas terhadap meningkatnya harga di level konsumen sehingga memberikan dampak berlapis. Belum lagi ada dampak lain, seperti normaliasi stimulus moneter atau tappering off bank sentral Amerika Serikat atau The Fed.
Berbagai negara, Jokowi melanjutkan, telah membuka ruang defisit anggarannya untuk memenuhi kebutuhan penanganan pandemi sampai pemulihan ekonomi di tengah pendapatan yang tergerus. “Dampaknya betul-betul semua di luar perkiraan dan berimbas ke mana-mana,” ujar dia.
Jokowi menuturkan pandemi Covid-19 telah menyebabkan ketidakpastian global. Persoalan-persoalan yang dialami berbagai negara menyebabkan kompleksitas masalah.
Karena itu, salah satu kunci untuk menyelesaikan persoalan pandemi, tutur dia, adalah mengendalikan Covid-19. “Itulah kenapa saya kadang bicara keras ke gubernur, wali kota, karena kuncinya ada di situ. Tanpa bisa mengendalikan Covid-19, jangan berharap pertumbuhan ekonomi ada,” kata dia.
Baca Juga: Jokowi Sentil Pemerintah Daerah Lambat Serap Anggaran: Logikanya Enggak Kena