Garuda Kurangi Rute Penerbangan, AP I Cerita Dampaknya ke Bandara

Minggu, 21 November 2021 18:05 WIB

(Baju hitam) Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi saat konferensi pers di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat 6 Maret 2020. EKO WAHYUDI l Tempo.

TEMPO.CO, Jakarta – Maskapai penerbangan Garuda Indonesia telah mengurangi rute penerbangannya ke berbagai destinasi sebagai salah satu langkah untuk merestrukturisasi perusahaan. PT Angkasa Pura I (Persero) mengakui pengurangan rute itu menyebabkan pergerakan penumpang di 15 bandara yang dikelola perseroan menyusut.

“Tentu saja ada pengaruhnya. Namun ini kami manage dengan baik,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi saat ditemui di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu, 17 November 2021.

Baca juga: Garuda Akan Mengkonversi Pinjaman Surat Utang Tanpa Bunga

Faik menuturkan perusahaannya selaku operator bandara telah mendorong maskapai untuk mengoptimalkan penerbangan di rute-rute favorit, seperti Bali. Langkah ini dapat membantu meningkatkan pergerakan penumpang.

Adapun Angkasa Pura I memprediksi jumlah penumpang pada akhir 2021 lebih rendah ketimbang 2020. Sampai pengujung Desember mendatang, jumlah penumpang di 15 bandara yang dikelola perseroan diperkirakan hanya mencapai 26 juta orang.

Advertising
Advertising

Baca juga: Menelisik Krisis Keuangan Maskapai Garuda

Sementara pada 2020, jumlah penumpang di seluruh bandara Angkasa Pura I masih sebanyak 32 juta orang. Faik berujar, penurunan jumlah penumpang ini seiring dengan pengetatan perjalanan masyarakat serta pengurangan frekuensi maskapai. Kondisi tersebut berimbas secara langsung terhadap pada pendapatan perusahaan.

“Kalau bicara sesuai RKAP (rencana kerja dan anggaran perusahaan). RKAP kan disesuaikan dengan pandemi. Ekspektasinya sesuai. Tapi kalau secara bisnis, pandemi yang masih dirasakan masih belum memenuhi harapan,” tutur Faik.

Garuda sebelumnya berencana memangkas 97 rute dari total 237 rute menjadi 140 rute. Manajemen telah memetakan rute-rute yang tidak potensial dan merugikan perusahaan, seperti tujuan Tarakan.

<!--more-->

“Selama ini kami terdesak (membuka rute) yang enggak bikin untung. Ada banyak tekanan pembukaan rute. Jadi mohon dukungan apabila kami bilang enggak (akan membuka rute). Mohon maaf, banyak maaf,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di DPR, 9 November lalu.

Irfan menjelaskan perusahaan menanggung kerugian akibat beroperasinya sejumlah maskapai di rute-rute yang tidak mendorong pendapatan.

Pendapatan yang diperoleh maskapai dari rute-rute tertentu ini tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan. Selain itu, maskapai harus menjalankan pesawat yang jenisnya tidak sesuai dengan karakteristik perusahaan sehingga semakin membebani ongkos produksi.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

BACA: Bos Angkasa Pura I Blak-blakan Soal Penyelesaian Utang Garuda Senilai Rp 290 Miliar

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

35 menit lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

2 jam lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

Penutupan Bandara Sam Ratulang Manado diperpanjang hingga pagi hari ini, Ahad, 5 Mei 2024, pukul 10.00 WITA.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

17 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

19 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

1 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

Penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga besok, Sabtu, 4 Mei 2024 pukul 18.00 WITA.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

1 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

Keputusan Kemehub menurunkan status 17 bandara internasional menjadi bandara domestik dinilai sebagai langkah yang tepat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

1 hari lalu

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

Jumlah penumpang Light Rail Transit atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) selama April 2024 sebanyak 1.402.933 orang.

Baca Selengkapnya