Jokowi Cerita Pernah Bentak Dirut Pertamina, Apa Sebabnya?

Reporter

Caesar Akbar

Sabtu, 20 November 2021 19:53 WIB

Presiden Joko Widodo ditemani Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat meresmikan Rumah Sakit (RS) Modular Pertamina, di Tanjung Duren, Jakarta, Jumat, 6 Agustus 2021. Rumah sakit Modular ini dibangun untuk menjadi RS khusus pasien Covid-19. Foto/Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bercerita pernah membentak Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. Sebab, Pertamina lambat dalam mengeksekusi investasi proyek kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).

"Investasinya US$ 3,8 miliar sudah bertahun-tahun ini sudah sebelum kita sudah ada, kemudian ada masalah, belum jalan-jalan juga," ujar Jokowi dalam video yang diunggah di akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu, 20 November 2021.

Baca juga: Neraca Pembayaran Surplus USD 10 Miliar

Ia mengatakan perkara TPPI sudah menjadi perhatiannya sejak dilantik pada 2014. Ia mengatakan saat itu ia langsung memantau ke TPPI karena mengetahui bahwa proyek tersebut kalau jalan bisa menyelesaikan banyak hal.

"Ini barang substitusi impor itu ada di situ semuanya. Semuanya. Turunan dari banyak sekali, petrokimia, petrochemical di situ," kata Jokowi.

Baca juga: Alasan Jokowi Mencopot Langsung Seorang Pejabat Pertamina

Karena itu, kata dia, saat ia memantau terakhir ke sana, ia sempat membentak Dirut Pertamina lantaran persoalan itu.

"Sehingga waktu Bu Dirut saya ke sana yang terakhir, Bu Dirut cerita itu ya saya bentak itu karena memang benar, diceritain hal yang sama gitu lho. 'Bu, enggak enggak-enggak-enggak, saya enggak mau cerita itu lagi, saya sudah dengar dari cerita dirut-dirut sebelumnya.' Saya blak-blakan memang, biasa," ujar Jokowi.
<!--more-->
Ia mengatakan tender sudah dilakukan dua kali dan sudah bolak balik diulang terus. Ia pun menegaskan bahwa selalu mengikuti progres perjalanan proyek itu. "Jangan pikir saya enggak ikuti. Kita ngerti satu dan dua tadi kita ngerti."

Jokowi mengatakan negara ingin neraca transaksi berjalan bisa baik, neraca perdagangan baik, serta impor tidak banyak lantaran Indonesia bisa memproduksi sendiri.

"Karena kita punya industrinya, kita punya mesinnya, kita punya bahan bakunya. Kok enggak kita lakukan malah impor, itu yang saya sedih," tutur dia.

Dengan jalannya proyek ini, Jokowi yakin akan banyak impor barang yang hilang, terutama yang berkaitan dengan petrokimia dan segala turunannya.

"Saya sudah ke TPPI sudah turunannya sampai segitu banyaknya saya geleng-geleng betul. Barang kayak gini enggak cepat-cepat dijalankan, kalau saya 24 jam penuh saya kerjain agar ini segera jalan," ujar Jokowi.

Ia mengatakan Pertamina dapat keuntungan dari situ, negara dapat keuntungan dari substitusi impornya, kemudian akhirnya neraca perdagangan baik dan transaksi berjalan menjadi baik.

"Rampung kita. Currency kita bisa anjlok kalau ini bisa kita selesaikan, tidak setiap bulan kita harus nyiapin dolar untuk bayar barang-barang impor tadi," tutur Jokowi.

CAESAR AKBAR

Baca juga: Ke Ahok hingga Direksi Pertamina-PLN, Jokowi Ingatkan Soal Energi Fosil

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

43 menit lalu

Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

Pembentukan Pansel KPK yang objektif dianggap akan mempertaruhkan keberhasilan kinerja Pimpinan dan Dewas KPK pada masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

53 menit lalu

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

Kedua program Jokowi itu adalah program permakanan untuk lansia dan penyandang disabilitas. Anggaran yang ditangguhkan Rp 1,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

56 menit lalu

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya pada Ahad, 19 Mei 2024. Ini respons sejumlah pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

2 jam lalu

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

Soeharto lengser pada Kamis, 21 Mei 1998 berpengaruh besar terhadap karier militer menantunya dulu, Prabowo yang kini presiden terpilih Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

2 jam lalu

Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

Bayu tak menampik namanya masuk dalam daftar calon pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

4 jam lalu

Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ada dua investasi potensial yang ditawarkan kepada Elon Musk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istana soal Viral Jokowi Diminta Tolong Ambil Foto oleh Delegasi World Water Forum

4 jam lalu

Penjelasan Istana soal Viral Jokowi Diminta Tolong Ambil Foto oleh Delegasi World Water Forum

Presiden Jokowi dimintai seorang perempuan dari delegasi Prancis untuk mengambil potretnya di depan mangrove.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Jurnalis Tanya PDIP Soal Alasan Dirinya Tak Diundang ke Rakernas

6 jam lalu

Jokowi Minta Jurnalis Tanya PDIP Soal Alasan Dirinya Tak Diundang ke Rakernas

Presiden Jokowi tidak mau banyak berkomentar mengenai keputusan PDIP tidak mengundangnya rakernas partai akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perintahkan Tambah Sabo Dam untuk Cegah Banjir Lahar di Sumbar

6 jam lalu

Jokowi Perintahkan Tambah Sabo Dam untuk Cegah Banjir Lahar di Sumbar

Presiden Jokowi memerintahkan Basuki Hadimuljono untuk menambah sabo dam dalam mencegah bencana galodo di wilayah Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pidato Soal Infrastruktur dan Pengelolaan Air dalam World Water Forum, Walhi: Tak Menyelesaikan Krisis

6 jam lalu

Jokowi Pidato Soal Infrastruktur dan Pengelolaan Air dalam World Water Forum, Walhi: Tak Menyelesaikan Krisis

Walh mengkritik keras pidato Presiden Jokowi dalam Water World Forum ke-10. Program infrastruktur dan pengelolaan air dianggap masih bermasalah.

Baca Selengkapnya