Terpopuler Bisnis: Indosat Soal Denda IM2 hingga Pit Building Sirkuit Mandalika
Reporter
Tempo.co
Editor
Kodrat Setiawan
Sabtu, 20 November 2021 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Jumat, 19 November 2021, dimulai dari Indosat buka suara soal rencana Kejagung eksekusi denda Rp 1,35 triliun ke IM2 hingga WIKA Gedung membangun Pit Building Sirkuit Pertamina Mandalika dalam 21 hari.
Adapula berita tentang Erick Thohir menegaskan tidak mungkin mencari keuntungan pribadi terkait tes PCR dan tiga bahan pokok terpantau melonjak menjelang libur Natal dan tahun baru.
Berikut empat berita terpopuler bisnis sepanjang kemarin:
1. Indosat Buka Suara Soal Rencana Kejagung Eksekusi Denda Rp 1,35 Triliun ke IM2
PT Indosat Tbk. (ISAT) buka suara terkait langkah Kejaksaan Agung yang akan mengeksekusi denda Rp 1,35 triliun terhadap anak usahanya, PT Indosat Mega Media (IM2).
Corporate Secretary Indosat Billy Nikolas Simanjuntak mengatakan, Kejagung akan mengeksekusi denda Rp 1,35 triliun berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No. 787K/PID.SUS/2014 tanggal 10 Juli 2014 (Putusan Mahkamah Agung 2014), terhadap PT Indosat Mega Media (IM2), anak perusahaan yang mayoritas dimiliki oleh PT Indosat Tbk. (ISAT).
"Perusahaan memiliki 99,85 persen saham IM2 dan laporan keuangan IM2 terkonsolidasi dengan laporan keuangan perusahaan," kata Billy dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis, 18 November 2021.
Dia melanjutkan, IM2 telah menandatangani berita acara serah terima aset di hadapan Kejagung pada 5 Agustus 2021. Kemudian, pada 16 November 2021, Kejagung telah memulai proses eksekusi dengan memasang tanda sita pada aset substantif IM2 berupa tanah, bangunan dan mobil IM2, terkait pelaksanaan Putusan Mahkamah Agung 2014.
"Mengingat kondisi keuangan IM2, maka IM2 akan ditempatkan pada posisi yang kemungkinan harus diambil alih," ujar dia.
Billy menuturkan, dalam hal demikian, likuidasi akan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tata kelola IM2 dan perseroan.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Kebijakan Tes PCR, Erick Thohir Sebut Tidak Mungkin Dirinya Cari Untung
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa dirinya tidak mungkin mencari keuntungan pribadi terkait tes PCR bagi pelaku perjalanan.
Karena, kata menteri, seluruh kebijakan itu diputuskan secara transparan melalui rapat terbatas bersama para menteri termasuk Presiden Joko Widodo.
"Kebijakan tes PCR bagi pengguna transportasi merupakan keputusan rapat terbatas yang dihadiri Bapak Presiden, Wakil Presiden, Menteri Kesehatan, Koordinator Penanganan PPKM darurat Jawa dan Bali, serta para menteri terkait." kata Erick dalam webinar bertajuk "Penanganan Pandemi COVID-19: Kontroversi Tes PCR- Bisnis atau Krisis" yang digelar Universitas Islam Indonesia (UII) dipantau di Yogyakarta, Kamis 19 November 2021.
Hal itu disampaikan menyusul tudingan beberapa pihak terhadap dirinya mengenai keterlibatan bisnis tes polymerase chain reaction (PCR). Dia menuturkan pembuatan dan pelaksanaan kebijakan itu dijalankan secara transparan.
"Saya tidak mungkin mengatur jalannya rapat terbatas agar mendapat kebijakan yang menguntungkan pribadi saya," kata dia.
Kementerian BUMN, diakui Erick, turut memberikan dukungan pada awal tes PCR yang dimunculkan pada Maret atau April 2020 untuk tes dan pelacakan pasien COVID-19 di Tanah Air.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Harga Tiga Bahan Pokok yang Naik Menjelang Nataru, Ini Daftarnya
Tiga bahan pokok terpantau melonjak menjelang libur Natal dan tahun baru. Ketiganya adalah minyak goreng, telur ayam ras, dan cabai rawit hijau.
Fluktuasi harga pangan ini diakui oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Beberapa waktu lalu, Lutfi memastikan kementeriannya akan terus menjaga agar stok dan harga bahan pokok terjangkau oleh masyarakat.
“Kita memastikan stoknya dan harganya terjangkau,” ujar Lutfi seperti dikutip Bisnis, Senin, 15 November 2021.
Tempo menelusuri harga terkini tiga bahan pokok yang mengalami peningkatan tersebut. Melalui situs resmi Pusat informasi Harga Pangan Strategis Nasional, kenaikan harga tertinggi terjadi untuk cabai rawit hijau.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. Wika Gedung Rampungkan Pit Building Sirkuit Mandalika dalam 21 Hari, Tercepat
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung) mengungkapkan pembangunan Pit Building Sirkuit Pertamina Mandalika dengan konstruksi modular berhasil diselesaikan dalam 21 hari.
"Wika Gedung mempersembahkan Pit Building untuk ajang World Superbike Mandalika. Kami mengerjakannya selama 21 hari. Mulai dari pengerjaan hingga mendapatkan approval dari Dorna Sports maupun Fédération Internationale de Motocyclisme atau FIM untuk bisa digunakan," ujar Direktur Operasi I WIKA Gedung Bagus Tri Setyana di Mandalika, Lombok Tengah, NTB pada Jumat, 19 November 2021.
Baca juga: Kawasan Mandalika Beresiko Bencana Tinggi
Bagus juga menambahkan bahwa Pit Building sirkuit bertaraf internasional itu juga sudah mendapatkan apresiasi dari Museum Rekor Indonesia (MURI). WIKA Gedung sudah mendapatkan piagam untuk pembangunan Pit Building sistem modular bertaraf internasional yang tercepat.
WIKA Gedung dalam mendukung perhelatan balap internasional di sirkuit Mandalika ini, memiliki beberapa proyek. Pertama yakni proyek Hotel Pullman dengan nilai kurang lebih hampir Rp 800 miliar, sedangkan untuk proyek Pit Building Sirkuit Mandalika sendiri nilainya sekitar Rp 200 miliar, ditambah banyak juga pekerjaan-pekerjaan pendukung lainnya yang kalau ditotal omzetnya di Mandalika mencapai sekitar Rp 1 triliun.
Baca berita selengkapnya di sini.