Luhut Cek Pelabuhan Patimban Sebelum Diserahkan ke PPI-Jepang

Jumat, 19 November 2021 07:32 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat mendatangi Polda Metro Jaya pada Senin, 15 November 2021. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau Pelabuhan Patimban pada Kamis, 18 November 2021. Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan pelabuhan menjelang peralihan operator.

"Presiden Jokowi meminta agar Pelabuhan Patimban juga mendukung ekspor produk selain otomotif, seperti menggerakkan ekonomi UMKM, sektor pertanian, industri kreatif, serta produk lainnya sehingga mampu bersaing di pasar global. Oleh karena itu pelabuhan Patimban ini sangat perlu kita dorong progresnya" katanya dalam keterangan tertulis, Kamis malam, 18 November.

Pelabuhan Patimban sebelumnya dikelola PT Pelindo III (Persero) melalui penugasan oleh Kementerian Perhubungan. Namun mulai Desember, pengelolaannya akan diserahkan kepada PT Pelabuhan Patimban Indonesia (PPI) dan Toyota Tsusho Corporation.

Adapun Luhut menyebut operasional pelabuhan perlu dievaluasi setelag hampir satu tahun beroperasi. Evaluasi termasuk untuk mengetahui kemajuan pembangunan, seperti penyelesaian akses jalan, kondisi operasional pelabuhan, serta ketersediaan sarana dan prasarana pendukung.

"Di sini saya ingin mendengar progresnya secara langsung bagaimana penyelesaian akses jalan menuju pelabuhan, termasuk konektivitas jalur pantura dan akses jalan tol, kondisi operasional pelabuhan dan besaran muatan, juga ketersediaan sarana prasarana pendukung seperti air, Listrik, Bahan Bakar Minyak (BBM), dan telekomunikasi," kata Luhut.

Selain melihat akses dan operasional pelabuhan, Luhut melihat ketercapaian tujuan pembangunannya. Pelabuhan itu dibangun untuk mengurangi biaya logistik, mengurangi tingkat kemacetan lalu-lintas di Jakarta dengan pembagian arus kendaraan, juga meningkatkan keselamatan pelayaran termasuk eksplorasi gas.

Luhut mengimbuhkan, Pelabuhan Patimban bakal berperan sebagai stimulator pengembangan wilayah di daerah Subang serta memangkas waktu tempuh distribusi dari kawasan industri ke pelabuhan.

<!--more-->

Nantinya, pelabuhan digadang-gadang menjadi cikal bakal Kawasan Regional Metropolitan Rebana yang dapat menciptakan 4,39 juta peluang pekerjaan pada 2030 dan mendorong laju pertumbuhan ekonomi sampai 7,16 persen untuk provinsi Jawa Barat.

Pembangunan Pelabuhan Patimban paket pertama telah rampung 100 persen. Paket ini terdiri atas pembangunan terminal peti kemas seluas 35 hektare dengan kapasitas 250 ribu TEUs, terminal kendaraan 25Ha berkapasitas 218 ribu CBU, area reklamasi 60 hektare, dan area kolam sepanjang 10 meter.

Selanjutnya pembangunan diteruskan paket kedua yang meliputi pengerjaan breakwater, seawall, dan pengerukan alur pelayaran. Saat ini perkembangan penyelesaiannya diklaim telah mencapai 99,66 persen.

Sementara itu, untuk pengerjaan jembatan penghubung yang masuk dalam paket tiga mencapai 82,41 persen. Ditargetkan pengerjaan paket akan selesai pada akhir 2021.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pelabuhan Patimban perlu didukung konektivitas yang baik untuk menunjang pengembangan industri. Dia berharap pelabuhan ini bisa bersaing dengan Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak.

"Saya minta kepada Kementerian Perhubungan sebanyak-banyaknya melakukan konektivitas karena di situlah lahir kemudahan kenaikan ekonomi," ujar Ridwan Kamil.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

BACA: Luhut Cerita Perjalanan Pfizer dan Merck Sampai Akhirnya Mau Investasi di RI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Penjelasan Jubir Luhut Soal "Orang Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

5 menit lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal "Orang Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

4 jam lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

7 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

20 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

22 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

22 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

1 hari lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya