Bill Gates Akan Bangun Pembangkit Reaktor Nuklir Senilai Rp 57 Triliun

Kamis, 18 November 2021 14:34 WIB

Co-founder Microsoft Bill Gates, tetap menduduki posisi kedua orang kaya versi Forbes. Kekayaan Bill Gates naik dari tahun sebelumnya senilai US$ 96,5 miliar. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan milik Bill Gates, TerraPower, berencana membangun pembangkit reaktor nuklir berteknologi canggih di daerah penghasil batu bara, Kemmerer, Wyoming, Amerika Serikat. Pembangkit ini ditargetkan bisa beroperasi pada tahun 2028.

Dilansir CNBC International, CEO TerraPower Chris Levesque menjelaskan, pengerjaan proyek ini akan melibatkan lebih dari 2.000 orang. Pengembangan reaktor dengan bahan baku energi yang bersih ini sangat penting bagi kawasan yang didominasi oleh industri batu bara dan gas.

"Kedatangan sebuah industri baru di tengah komunitas adalah berita yang baik. Anda harus tahu, kota terdekat kami berjarak 50 mil atau lebih dari Kemmerer. Meski begitu, para pekerja tetap menempuh jarak itu setiap hari di wilayah kami," kata Walikota Kremmer William Thek.

Levesque menyebutkan wilayah ini dipilih karena faktor geologis dan teknis seperti seismik dan kondisi tanah dan dukungan masyarakat. Pembangkit itu nantinya akan menghasilkan listrik 345 megawatt, dengan potensi peningkatan kapasitas hingga 500 megawatt.

Adapun total kebutuhan biaya untuk membangun pembangkit ini diprediksi mencapai US$ 4 miliar atau sekitar Rp 57 triliun (asumsi kurs Rp 14.230 per dolar AS), yang berasal dari TerraPower dan sebagian dari Kementerian Energi AS. "Ini adalah pemberian yang sangat serius dari pemerintah. Ini harus saya sampaikan karena Pemerintah AS dan industri nuklir AS masih tertinggal," kata Levesque.

Advertising
Advertising

Ketertinggalan negara Abang Sam ini terutama bila dibandingkan dengan Cina dan Rusia yang terus menambah pembangkit baru dengan teknologi tinggi dan berupaya mendirikan reaktor di luar negeri. "Maka pemerintah khawatir bahwa AS belum bergerak maju dalam hal ini," ujarnya.

<!--more-->

Kecanggihan reaktor nuklir ini akan didukung oleh penggunaan material natrium yang dikembangkan oleh TerraPower GE-Hitachi. Reaktor ini akan menggunakan natrium cair yang digunakan sebagai zat pendingin.

Natrium diketahui memiliki titik didih yang lebih tinggi dan dapat menyerap lebih banyak panas daripada air. Artinya, yang terjadi adalah tekanan tinggi tidak terbentuk di dalam reaktor, sehingga mengurangi risiko ledakan.

Selain itu, natrium tidak memerlukan energi dari luar untuk mengoperasikan sistem pendinginnya yang bisa berbahaya ketika ada kerusakan mendadak. Kerusakan yang terjadi itu seperti yang pernah terjadi di Fukushima Daiichi saat tsunami menerjang.

Pembangkit nuklir tersebut juga akan berukuran lebih kecil ketimbang pembangkit nuklir konvensional sehingga bisa dibangun lebih cepat dan efisien. TerraPower menargetkan biaya pembangunan di bawah US$ 1 miliar atau seperempat anggaran untuk pembangkit nuklir yang pertama di Kemmerer itu.

Sebagian kegiatan TerraPower dibiayai oleh Departemen Energi Amerika Serikat dan Los Alamos National Laboratory. Salah satu investor utama TerraPower adalah Bill Gates lewat Cascade Investment, dan investor lainnya adalah Charles River Venture serta Khosla Ventures dengan nilai investasi sebesar US$ 35 juta yang ditempatkan pada tahun 2010 silam.

BISNIS

Baca: Bank Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Tenaga Berpengalaman, untuk Posisi Apa?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

22 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

5 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

8 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

11 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

13 hari lalu

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.

Baca Selengkapnya

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

13 hari lalu

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

15 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Intip Peluang Berkarier di Bidang Biosains yang Diyakini Bill Gates Tak Tergantikan AI

16 hari lalu

Intip Peluang Berkarier di Bidang Biosains yang Diyakini Bill Gates Tak Tergantikan AI

Bill Gates menyakini tiga pekerjaan yang tak akan tergantikan oleh AI, salah satunya adalah biosains. Intip peluang kariernya.

Baca Selengkapnya