Dirut Garuda Beberkan Perkembangan Sederet Negosiasi dengan Lessor dan Kreditur

Rabu, 17 November 2021 09:57 WIB

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Juni 2021. Dalam rapat tersebut, Irfan mengatakan bahwa ada sebanyak 1.099 karyawan Garuda yang mendaftar untuk pensiun dini. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melaporkan beberapa kesepakatan dengan lessor dan kreditur yang masih belum tercapai kepada Bursa Efek Indonesia atau BEI.

Pertama yaitu negosiasi dengan lessor mengenai restrukturisasi biaya sewa pesawat. "Dengan skema power by the hour atau PBH," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam penjelasannnya di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa, 16 November 2021.

Kedua yaitu dengan kreditur, di mana perusahaan ini masih memaparkan proposal awal restrukturisasi secara bertahap. Menurut Irfan, kedua negosiasi ini masih berlanjut untuk mencapai kesepakatan.

Sebelumnya, BEI meminta penjelasan Garuda soal beberapa pemberitaan di media massa. Salah satunya pemberitaan soal Garuda yang membantah akan dipailitkan dan Kementerian BUMN yang disebut telah menyampaikan proposal restrukturisasi maskapai pelat merah tersebut.

Di sisi lain, Irfan melaporkan kepada BEI ada lima negosiasi dengan para kreditur yang sudah selesai dan mencapai kesepakatan. Pertama, penangguhan pokok dan bunga oleh kreditur perbankan.

Kedua, restrukturisasi utang tertunggak selama 2020 yang dibayarkan dengan cicilan balloon payment sampai dengan 2023 oleh kreditur bisnis. Ketiga yaitu terkait Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset.
<!--more-->
Menurut Irfan, Garuda telah melakukan penangguhan sebagian kewajiban pembagian pendapatan penjualan. Penjualan yang dimaksud yaitu atas tiket ke-36 sampai dengan 3 Desember 2021 atau tanggal yang disesuaikan kemudian dengan Manajer Investasi (MMI).

Keempat, Garuda telah melakukan perpanjangan masa jatuh tempo Sukuk hingga 2023 mendatang dari waktu jatuh tempo yang semula pada 3 Juni 2020. Adapun pada tahun ini, kata Irfan, perusahaan juga melakukan penangguhan pembayaran jumlah pembagian berkala (kupon sukuk).

Sehingga, Garuda sekarang sedang melakukan negosiasi lebih lanjut dengan para pemegang sukuk. Menurut dia, ini adalah bagian dari upaya restrukturisasi yang sedang dilakukan oleh perusahaan dan selaras dengan langkah perbaikan kinerja yang terus dioptimalkan mereka.

Terakhir yaitu terkait dengan Export Development Canada atau EDC. EDC adalah kreditur ekspor asal Kanada yang sempat melakukan negosiasi tarif sewa atau pengembalian sebanyak 6 unit pesawat Bombardier CRJ-1000 pada awal tahun ini.

Menurut Irfan, Garuda telah melakukan penangguhan pokok dan bunga periode Juni 2020 sampai dengan waktu yang akan disepakati dengan EDC. "Bersamaan dengan persetujuan rencana restrukturisasi," kata dia.

Baca juga: Ajukan Proposal ke Lessor dan Kreditur, Bos Garuda: Langkah Awal Restrukturisasi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

MK Putuskan Gugatan PPP soal Perpindahan Suara ke Garuda di Kaltim Tidak Diterima

5 jam lalu

MK Putuskan Gugatan PPP soal Perpindahan Suara ke Garuda di Kaltim Tidak Diterima

MK memutuskan permohonan PPP dalam sengketa pileg DPR RI di dapil Kalimantan Timur tidak dapat diterima. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

3 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

3 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pesawat Garuda Jamaah Haji Makassar Mendarat Kembali karena Kerusakan Mesin

5 hari lalu

Kronologi Pesawat Garuda Jamaah Haji Makassar Mendarat Kembali karena Kerusakan Mesin

Jamaah calon haji Kloter 5 Embarkasi Makassar akhirnya bisa diterbangkan ke Madinah setelah Garuda mengganti pesawat

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Mempermudah Penumpang Beli Oleh-oleh Produk UMKM

5 hari lalu

Garuda Indonesia Mempermudah Penumpang Beli Oleh-oleh Produk UMKM

Maskapai Garuda Indonesia meluncurkan program 'Garuda Indonesia Oleh-Oleh' untuk mempromosikan produk UMKM

Baca Selengkapnya

Keluar Percikan Api, Penerbangan Haji Garuda Indonesia Rute Makassar-Madinah Kembali ke Landasan

6 hari lalu

Keluar Percikan Api, Penerbangan Haji Garuda Indonesia Rute Makassar-Madinah Kembali ke Landasan

Penerbangan Garuda Indonesia telah mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pada pukul 17.15 LT.

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

6 hari lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Kolega Achsanul Qosasi Mengaku Tak Tahu Soal Sandi Garuda dalam Korupsi BTS Kominfo

7 hari lalu

Kolega Achsanul Qosasi Mengaku Tak Tahu Soal Sandi Garuda dalam Korupsi BTS Kominfo

Sadikin Rusli mengaku tidak mengetahui kode 'Garuda' digunakan untuk Mantan Direktur PT Multimedia Berdikari Sejahtera dalam korupsi BTS Kominfo.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Bakal Terbangkan 109 Ribu Jamaah Haji Tahun Ini

13 hari lalu

Garuda Indonesia Bakal Terbangkan 109 Ribu Jamaah Haji Tahun Ini

Jamaah calon haji asal Indonesia ini bakal diangkut menggunakan 14 unit pesawat berbadan lebar jenis Boeing dan Airbus

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

14 hari lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya