Terkini Bisnis: Luhut Audit LSM Masih Wacana, DPR Panggil Bos Pertamina
Reporter
Tempo.co
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 15 November 2021 12:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Senin siang ini, 15 November 2021 dimulai dari pemerintah masih berwacana melakukan audit terhadap LSM yang dinilai kerap menyebarkan berita tidak benar.
Selain itu, DPR meminta adanya evaluasi mendalam terhadap prosedur keamanan, operasional, dan prosedur teknis lainnya di tangki minyak milik perusahaan BUMN itu soal kebakaran di tangki Pertamina.
Adapula prediksi Bank Indonesia (BI) pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat pada triwulan IV 2021 akan berada di kisaran 5,01-5,81 persen (yoy) karena dukungan proyek World Superbike (WSBK) yang digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok dan BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 5,73 miliar pada Oktober 2021.
Berikut empat berita terkini yang menarik perhatian pembaca sejak pagi hingga siang
1. Soal Luhut Pandjaitan Mau Audit LSM, Jubir: Masih Wacana
Juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi menjelaskan mengenai pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bahwa pemerintah akan melakukan audit terhadap Lembaga Swadaya Masyarakat atau Non-Government Organization yang dinilai kerap menyebarkan berita atau data yang tidak benar.
"Ya masih wacana, tapi memang kan ada juga tuntutan agar lembaga swadaya masyarakat (LSM) transparan dalam kegiatan operasional di Indonesia," ujar Jodi kepada Tempo, Senin, 15 November 2021.
Ia mengatakan LSM dituntut untuk transparan, termasuk mengenai struktur organisasi dan asal dana yang menyokong mereka. Menurut dia, transparasi mestinya berlaku dua arah antara pemerintah dan LSM.
"Selama ini, mereka selalu menuntut pemerintah untuk transparansi dalam pembangunan," ujar Jodi.
Karena itu, ia mengatakan masyarakat juga berhak memperoleh informasi mengenai sumber dan penggunaan dana LSM. Apalagi, tutur dia, apabila dana tersebut diperoleh dari pihak asing.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Jadwalkan Pemanggilan Bos Pertamina, DPR: Terlalu Sering Kebakaran
Anggota Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat, Andi Yuliani Paris, menyayangkan peristiwa kebakaran Tangki Pertamina, Cilacap, Jawa Tengah pada Sabtu lalu. Ia meminta adanya evaluasi mendalam terhadap prosedur keamanan, operasional, dan prosedur teknis lainnya di tangki minyak milik perusahaan BUMN itu.
"Terlalu sering kebakaran. Kami akan panggil Pertamina untuk mendapat penjelasan detil kebakaran ini. Apakah di kilang atau di bagian lain," ujar Andi Yuliani Paris dikutip dari laman dpr.go.id pada Senin, 15 November 2021.
Politikus Fraksi PAN ini pun menyebut harus ada audit forensik terhadap kelayakan alat di seluruh tangki milik Pertamina sebagai upaya memitigasi agar kebakaran tidak terulang kembali. Ia pun menyebut perlunya mempertanyakan mengenai kerawanan alat di kilang-kilang Pertamina terhadap petir.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di tangki 36T102, area Kilang Cilacap, sekitar pukul 19.15 WIB, Sabtu, 13 November. Penyebab kebakaran sementara belum diketahui. Namun saat insiden terjadi, area kilang diguyur hujan lebat disertai petir.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Bank Indonesia Sebut WSBK Dorong Ekonomi NTB di Triwulan IV Capai 5,8 Persen
Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat pada triwulan IV 2021 akan berada di kisaran 5,01-5,81 persen (yoy) dengan salah satu pemicunya adalah ajang World Superbike (WSBK) yang digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok.
"Gelaran WSBK pada 19-21 November 2021 akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi karena multiefek ekonomi dari event besar internasional tersebut, baik di sektor pariwisata, transportasi hingga pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)," kata kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji, di Mataram, NTB, Minggu 14 November 2021.
Ia mengatakan faktor yang juga ikut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi NTB ke arah yang lebih baik adalah inflasi yang terkendali dengan baik serta stabilitas sistem keuangan terjaga.
Selain itu, pemicu lainnya adalah membaiknya pengendalian COVID-19 melalui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan progres vaksinasi COVID-19 yang agresif. Hal itu dibuktikan dengan capaian vaksinasi dosis pertama sebesar 61,95 persen dan dosis kedua sebesar 27,42 persen.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. BPS: Neraca Perdagangan Surplus USD 5,73 M pada Oktober 2021
Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 5,73 miliar pada Oktober 2021.
"Neraca perdagangan kita di Oktober 2021 tercatat surplus US$ 5,73 M USD.
Kalau kita lihat secara tren neraca perdagangan Indonesia ini telah membukukan surplus selama 18 bulan secara beruntun," kata Kepala BPS Margo Yowono dalam konferensi pers virtual, Senin, 15 November 2021.
Dia menjabarkan nilai ekspor pada Oktober 2021 mencapai US$ 22,03 miliar. Nilai itu naik 6,89 persen dibandingkan September 2021.
"Kinerja ekspor baik secara total maupun non migas 2021 ini lebih baik daripada 2019 dan 2020," ujarnya.
Dia berharap kinerja ekspor ini bisa dipertahankan untuk tahun-tahun ke depan supaya berdampak pada pemulihan ekonomi Indonesia.
Baca berita selengkapnya di sini.