Bio Farma Buka Komponen Harga Reagen PCR, Untung 10 Persen

Selasa, 9 November 2021 13:01 WIB

Direktur Utama PT Bio farma (Persero) Honesti Basyir saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin, 5 Oktober 2020. Rapat ini juga membahas program pemulihan ekonomi nasional, profit perusaan (Capex) dan operasional perusahaan (Opex), dan Lain-lain. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bio Farma (Persero) menarik keuntungan 10 persen saat memproduksi reagen, komponen terbesar yang menentukan harga tes PCR. Penjelasan ini disampaikan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir saat menjelaskan struktur pembentuk harga dari reagen yang diproduksi oleh perusahaan.

"Tapi menurut kami struktur cost ini mungkin akan sedikit berbeda, tergantung dari lab nya masing-masing, dan juga dari bisnis model yang dilakukan," kata Honesti saat memenuhi panggilan rapat Komisi BUMN DPR di Jakarta, Selasa, 9 November.

Sebelumnya, polemik terjadi terkait tingginya harga PCR yang harus dibayarkan oleh masyarakat. Sehingga pada 27 Oktober, Kementerian Kesehatan mengumumkan harga tes PCR tertinggi di masyarakat Jawa Bali Rp 275 ribu dan luar Jawa Bali Rp 300 ribu.

Bio Farma pun saat ini merupakan salah satu produsen yang memasok kebutuhan reagen untuk tes PCR. Mereka sudah mengembangkan reagen dengan merek mBioCov-19 sejak 2020.

Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada produk ini yaitu 45 persen. Saat ini, Bio Farma telah memproduksi 2,4 juta tes (satuan kuantitas reagen) per bulan dan akan ditambah menjadi 5 juta test per bulan

Advertising
Advertising

Dalam dokumen yang dipaparkan Honesti saat rapat, berikut rincian komponen harga dari reagen yang diproduksi oleh Bio Farma:

  1. Biaya produksi dan bahan baku: 55 persen
  2. Biaya operasional: 16 persen
  3. Biaya distribusi (termasuk margin distribusi): 14 persen
  4. Royalti: 5 persen
  5. Margin Bio Farma: 10 persen

Sementara itu, harga dari reagen yang diproduksi Bio Farma pun berubah-ubah. Semula, Bio Farma memproduksi reagen berupa PCR Singleplex (BioCov) dengan harga Rp 325 ribu per tes. Sementara pada Oktober 2021, Bio Farma memproduksi reagen berupa PCR Multiplex (mBioCov) dengan harga Rp 90 ribu per tes.

Tak hanya reagen, Bio Farma pun juga memproduksi Viral Transport Medium dengan merek BioVTM. Ini merupakan media untuk menempatkan sampel yang diambil dari tenggorokan maupun hidung peserta tes PCR.

Produk ini pun sudah dibuat Bio Farma sejak Agustus 2020 menggunakan formula dari Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat. Adapun Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dari produk ini yaitu 18 persen. Saat ini, Bio Farma memproduksi 300 ribu tube per bulan, dan akan dinaikkan jadi 600 ribu per bulan.

Baca: Kaesang Pangarep Beli Saham Produsen Makanan Beku Berbasis Udang Rp 92 Miliar

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

39 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

1 Februari 2024

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

Pengamat BUMN dari UI, Toto Pranoto, mengatakan kondisi PT Indofarma yang merugi bisa berdampak pada kinerja induk perusahaannya, yaitu Bio Farma.

Baca Selengkapnya

Sudah Terdeteksi di Indonesia, Begini Cara Mencegah Mycoplasma Pneumoniae

8 Desember 2023

Sudah Terdeteksi di Indonesia, Begini Cara Mencegah Mycoplasma Pneumoniae

Selain melakukan swab rapid test, imunisasi, dan mengenakan masker, seseorang dapat menxegah mycoplasma pneumoniae dengan cara berikut.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 6 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta Terkemuka, Tenggatnya 15 Desember 2023

1 Desember 2023

Rekomendasi 6 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta Terkemuka, Tenggatnya 15 Desember 2023

Lowongan kerja terbuka bagi para job seeker dengan pendidikan minimal SMA dan S1 yang baru lulus (fresh graduate) maupun yang sudah berpengalaman.

Baca Selengkapnya

Kasus Cacar Monyet di Jakarta Menjadi 43 Hari Ini, Ada Pasien Kritis Pertama

23 November 2023

Kasus Cacar Monyet di Jakarta Menjadi 43 Hari Ini, Ada Pasien Kritis Pertama

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat penambahan satu lagi kasus cacar monyet atau Mpox per hari ini, Kamis 23 November 2023.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Tes Cepat Molekuler untuk Deteksi Dini Penyakit TBC

22 November 2023

Cara Kerja Tes Cepat Molekuler untuk Deteksi Dini Penyakit TBC

Deteksi TBC bisa dilakukan dengan pemeriksaan Tes Cepat Molekuler atau TCM menggunakan alat GeneXpert System.

Baca Selengkapnya

Direktur Bio Farma: Kerja Sama dengan Kampus Bisa Kurangi Impor Alat Kesehatan

18 November 2023

Direktur Bio Farma: Kerja Sama dengan Kampus Bisa Kurangi Impor Alat Kesehatan

Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan BUMN Holding Sektor Farmasi PT Bio Farma Sri Harsi Teteki mengatakan, kerja sama riset dengan perguruan tinggi dapat mengurangi kebutuhan impor alat kesehatan.

Baca Selengkapnya

Pasien Cacar Monyet di DKI Jakarta Bertambah Jadi 27 Orang

4 November 2023

Pasien Cacar Monyet di DKI Jakarta Bertambah Jadi 27 Orang

Dinas Kesehatan DKI menyatakan ada 27 orang di Jakarta yang saat ini positif terkena cacar monyet atau mpox.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Akan Lepas Anak Usaha yang Produksi Kondom dan Alat Kesehatan, Ke Mana?

11 Oktober 2023

ID FOOD Akan Lepas Anak Usaha yang Produksi Kondom dan Alat Kesehatan, Ke Mana?

ID FOOD berencana melepas PT Mitra Rajawali Banjaran, produsen kondom yang berdiri sejak tahun 1986.

Baca Selengkapnya

Mengenal 4 BUMN Peninggalan Belanda

6 Oktober 2023

Mengenal 4 BUMN Peninggalan Belanda

Sejak kemerdekaan, banyak perusahaan-perusahaan Belanda yang dinasionalisasi menjadi BUMN. Inilah beberapa perusahaan tersebut.

Baca Selengkapnya