Jokowi Berencana Larang Ekspor Bijih Tembaga

Minggu, 7 November 2021 14:55 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan kehormatan dari Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri Persatuan Emirat Arab, Thani bin Ahmed Al Zeyoudi, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 3 September 2021. Selain masalah infrastruktur, Jokowi juga berharap Uni Emirat Arab dapat berinvestasi di dua bidang lainnya, yaitu di bidang ketahanan kesehatan dan di bidang ekonomi hijau dan berkelanjutan atau green recovery and growth. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi melempar wacana untuk melarang ekspor bijih tembaga atau tembaga mentah. Pernyataan itu ia sampaikan dalam kegiatan Forum Bisnis Indonesia- Persatuan Emirat Arab (PEA), Kamis, 4 November 2021 di Dubai.

“Kami akan terus melarang ekspor produk mineral mental. Setelah alumunium dan nikel, mungkin nanti tembaga. Ini agar investor membangun industri nilai tambah di Indonesia," ujar Jokowi seperti dikutip dalam keterangan resmi Kementerian Investasi, Minggu, 7 November 2021.

Jokowi menyampaikan pemerintah Indonesia akan mendorong hilirisasi dan menghentikan proses ekspor produk mineral mentah ke pasar internasional. Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah melarang ekspor bijih nikel atau nikel ore.

Rencana Jokowi agar Indonesia tak terus-menerus mengekspor bahan mentah telah disampaikan dalam beberapa kesempatan. Saat menghadiri peletakan batu pertama Pabrik Industri Baterai Kendaraan Listrik PT HKML Battery Indonesia di Karawang pada September lalu, Jokowi mengatakan Indonesia tidak hanya boleh menjadi pengekspor komoditas mentah, tapi juga harus mendorong industri pengolahannya.

Upaya ini dilakukan agar Indonesia bisa meningkatkan nilai tambah ekonominya. Sebagai pemilik cadangan sumber daya terbesar, Indonesia mampu menjadi produsen produk-produk jadi.

Advertising
Advertising

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekspor bijih tembaga Indonesia selama 2020 meningkat dua kali lipat ketimbang tahun sebelumnya. Pada 2020, ekspor nikel Indonesia mencapai 1,27 juta ton. Sedangkan pada 2019 hanya 676 ribu ton.

Ekspor bijih tembaga terbesar ialah ke Cina yang mencapai 372,9 ribu ton. Kemudian disusul Jepang dengan jumlah 336,7 ribu ton dan Korea Selatan 153,9 ribu ton.

Ekspor bijih tembaga tertinggi selama lima tahun terakhir terjadi pada 2016. Kala itu, Indonesia mengekspor 1,9 juta ton bijih tembaga. Jepang menjadi negara pengimpor bijih tembaga paling besar dari Indonesia dengan total 689,6 ribu ton.

Baca Juga: Menjelang Pertemuan Jokowi-Erdogan, PUPR dan Menteri Turki Bikin Kesepakatan Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

3 jam lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

9 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

13 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

17 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

19 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya