BPS: 21,32 Juta Penduduk Usia Kerja Masih Kena Dampak Covid-19 per Agustus 2021

Reporter

Antara

Jumat, 5 November 2021 14:35 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono. TEMPO/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyebutkan 21,32 juta penduduk usia kerja Indonesia masih terdampak pandemi Covid-19 per Agustus 2021.

“Pandemi Covid-19 berdampak terhadap kondisi ketenagakerjaan di Indonesia,” katanya di Jakarta, Jumat.

Jumlah tersebut turun 7,80 juta orang atau sebesar 26,77 persen dibandingkan dengan Agustus 2020 yang sebanyak 29,12 juta orang.

Margo mengatakan dibandingkan Februari 2021, penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 itu naik 2,22 juta orang atau 11,67 persen.

Ia menjelaskan pandemi Covid-19 membuat sebagian penduduk kehilangan atau berhenti bekerja dan menjadi pengangguran atau bukan angkatan kerja (BAK). Pandemi Covid-19 juga membuat sebagian penduduk menjadi sementara tidak bekerja atau mengalami pengurangan jam kerja.

Adapun penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 dikelompokkan menjadi empat komponen menurut BPS. Keempatnya yaitu pengangguran karena Covid-19, BAK karena Covid-19, sementara tidak bekerja karena Covid-19, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19.

Kondisi pertama dan kedua merupakan dampak pandemi Covid-19 pada mereka yang berhenti bekerja, sedangkan kondisi tiga dan empat merupakan dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan oleh mereka yang masih bekerja.
<!--more-->
Pada Agustus 2021 komposisi penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 terdiri dari 1,82 juta orang pengangguran karena Covid-19.

Kemudian 700 ribu orang BAK karena Covid-19, sebanyak 1,39 juta orang sementara tidak bekerja karena Covid-19, dan 17,41 juta orang penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19.

Sementara itu jumlah angkatan kerja pada Agustus 2021 sebanyak 140,15 juta orang atau naik 1,93 juta orang dibanding Agustus 2020 dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,03 persen poin.

Penduduk yang bekerja sebanyak 131,05 juta orang atau naik sebanyak 2,60 juta orang dari Agustus 2020.

Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah sektor industri pengolahan yakni 0,65 persen, sedangkan lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan terbesar yaitu sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan 1,43 persen.

Selanjutnya sebanyak 77,91 juta orang atau 59,45 persen bekerja pada kegiatan informal atau turun 1,02 persen dibanding Agustus 2020.

Persentase pekerja paruh waktu naik sebesar 1,03 persen poin sedangkan persentase setengah pengangguran turun 1,48 persen poin dibandingkan Agustus 2020.

Jumlah pekerja komuter pada Agustus 2021 sebanyak 7,34 juta orang atau naik sebesar 330 ribu orang dibanding Agustus 2020.

ANTARA

Baca: OJK Resmi Jatuhkan Sanksi, Wanaartha Life Dilarang Tawarkan Produk Baru

Advertising
Advertising

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

8 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

8 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

12 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Mengenang Tragedi Haymarket, Titik Balik Peringatan Hari Buruh Internasional

2 hari lalu

Mengenang Tragedi Haymarket, Titik Balik Peringatan Hari Buruh Internasional

Penetapan Hari Buruh Internasional setiap tanggal 1 Mei tak lepas dari tragedi Haymarket di Chicago. Ini kisahnya.

Baca Selengkapnya

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

2 hari lalu

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

Twibbon dapat digunakan untuk turut menyemarakkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024. Silakan unggah dan tayang.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

9 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya