Pembangunan Jalan Tol menuju Ibu Kota Baru Dilakukan, Sudah Sejauh Mana?
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 4 November 2021 10:34 WIB
TEMPO.CO, Penajam - Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman, angkat bicara soal pembangunan jalan tol yang tengah dilakukan menuju ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
Ia menyebutkan pembangunan jalan tol itu menuju Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara setelah kota tersebut ditetapkan menjadi IKN Indonesia yang baru.
“Pembangunan infrastruktur penunjang ibu kota negara baru terus dilakukan,” kata Ahmad Usman di Penajam, Rabu, 3 November 2021.
Ahmad menjelaskan, ada lima segmen ruas jalan tol menuju wilayah ibu kota negara yang baru yang dibangun. Nantinya, kata dia, di lokasi ibu kota negara Indonesia yang baru secara bertahap akan dibangun kawasan pusat pemerintahan.
“Kawasan pusat pemerintahan itu terdiri dari Istana Presiden, kantor pusat pemerintahan, dan permukiman bagi pegawai negeri, TNI/Polri, serta masyarakat umum,” tuturnya.
Menurut Ahmad, sejumlah pembangunan infrastruktur skala besar lainnya juga sedang dilaksanakan. Pembangunan itu, di antaranya bendungan yang memiliki daya tampung 11,6 juta kubik dengan debit air 2.400 liter per detik yang sudah memasuki tahap pembangunan fisik.
<!--more-->
Ahmad memaparkan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun infrastruktur pendukung penunjang pasokan air bersih, berupa intake dan jaringan pipa transmisi sungai. Selain itu, Kementerian PUPR juga membangun jalan lingkar di wilayah Kecamatan Sepaku yang terbagi dalam tiga segmen.
“Jalan lingkar Sepaku menuju pembangunan Istana Negara, anggaran pembangunan titik itu berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN,” ucap Ahmad.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya membahas soal pembangunan ibu kota baru dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ). Dalam pertemuan sekitar 2,5 jam itu, mereka juga membahas soal kerja sama di bidang energi terbarukan, investasi, dan perdagangan.
Isu lain yang dibahas kedua pemimpin yakni mengenai travel corridor arrangement (TCA). Indonesia telah memiliki TCA dengan PEA sejak 29 Juli 2020 yang merupakan salah satu TCA pertama yang dimiliki Indonesia pada masa pandemi.
Presiden Jokowi dan Putra Mahkota MBZ, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, juga berkomitmen memperkuat kerja sama dan kemitraan dalam pembangunan ibu kota baru. Kedua pemimpin sepakat untuk menindaklanjuti secara intensif berupa pertemuan-pertemuan pada tingkat teknis.
"Beliau mengarahkan untuk terus diintensifkan khusus membahas mengenai pembangunan ibu kota baru," kata Retno, Rabu, 3 November 2021.
BISNIS | ANTARA
Baca: Stafsus Sri Mulyani: Kalau Emoh Utang, Jangan Ogah Bayar Pajak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.