Targetkan Emisi Nol Bersih pada 2060, PLN Dapat Dukungan Finansial dari ADB
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Kodrat Setiawan
Selasa, 2 November 2021 14:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mendapat dukungan finansial dari Asian Development Bank (ADB) dalam upaya mengurangi emisi karbon yang dihasilkan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara guna mendukung target pemerintah menuju Carbon Neutral 2060. Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan dalam jangka panjang, PLN menargetkan emisi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat.
Dia mengatakan untuk mencapai target tersebut PLN tidak bisa melakukannya sendirian. PLN butuh dukungan dari semua pemangku kepentingan. Sebab PLN harus menginvestasikan lebih dari US$ 500 miliar selama 40 tahun ke depan. Karena itu, PLN membutuhkan akses ke pembiayaan hijau, hibah pembangunan, dan dukungan G2G.
"Kami membutuhkan subsidi atau kompensasi untuk menghindari membebankan biaya tambahan kepada pelanggan. Kami juga membutuhkan dukungan dalam berbagi teknologi dan kemitraan dengan para pemimpin dalam pemanfaatan hidrogen dan penangkapan karbon. Serta dukungan kebijakan untuk mempercepat peralihan kendaraan listrik," kata Zulkifli dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 November 2021.
Adapun lingkup kerja sama PLN dan ADB meliputi, studi kelayakan penuh yang mencakup aspek teknis dan finansial dari pengurangan pembangkit listrik tenaga batu bara. Berikutnya adalah, evaluasi struktur ETM, mencari program atau mekanisme lain yang sesuai dan merancang program bantuan teknis transisi yang adil.
Wakil Menteri I BUMN Pahala Mansury menilai PLN sebagai salah satu BUMN yang sangat aktif dalam program dekarbonisasi. Sudah banyak langkah agresif yang dilakukan PLN dalam mencapai net zero emission. Kerja sama dengan ADB, kata Pahala, menjadi amunisi tambahan PLN untuk bisa mempercepat target tersebut.
"Kami sangat optimistis target dekarbonisasi bisa tercapai dengan adanya kerja sama yang baik antara PLN dan ADB. Ini merupakan langkah yang agresif dalam PLN mencapai net zero emission," ujar Pahala dalam sambutan MoU ADB - PLN regarding Energy Transition Mechanism.
<!--more-->
Zulkifli menuturkan Indonesia telah berkomitmen dalam menekan emisi karbon, dengan menetapkan target netralitas karbon pada 2060 dan mewujudkan komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2030.
"Misi kami adalah menyediakan listrik yang terjangkau, aman dan bersih. Kami berkomitmen untuk dekarbonisasi," ujar Zulkifli.
Zulkifli melanjutkan, pada saat yang sama PLN harus memastikan pasokan listrik yang terjangkau dan aman. Pasalnya, Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi listrik per orang saat ini hanya 15 persen dari rata-rata negara G20.
Sebagai perusahaan utilitas energi terbesar di Indonesia, PLN bercita-cita memimpin transisi energi dan berkontribusi pada komitmen pemerintah untuk pembangunan rendah karbon dan menahan perubahan iklim. Oleh karena itu, PLN telah membuat rencana pengembangan energi ramah lingkungan, dengan menambah kapasitas pasokan listrik hampir 21 Gigawatt (GW) berasal dari energi baru terbarukan (EBT) pada 2030.
Sejalan dengan rencana tersebut, PLN akan menghentikan pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil dengan perencanaan yang matang dan komprehensif.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: Realisasi Stimulus Listrik Rp 9,42 T Dinikmati 31,94 Juta Pelanggan PLN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.