Sebelum Aktifkan Layanan PayLater, Siapkan Diri dengan Risikonya

Reporter

Tempo.co

Rabu, 20 Oktober 2021 19:47 WIB

Ilustrasi PayLater. Tim Douglas/Pexels

TEMPO.CO, Jakarta – Penggunaan fitur PayLater atau bayar nanti pada sejumlah e-commerce mempermudah masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, mulai dari berbelanja barang hingga jasa. Sebagaimana dikutip dari Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Edisi 2021, PayLater menjadi tren sistem pembayaran yang banyak digandrungi para pembeli, khususnya generasi milenial. Kendati menawarkan sejumlah kemudahan dan efisiensi, tetapi keberadaan layanan PayLater dapat berpotensi menimbulkan permasalahan ke depannya, khususnya bagi keuangan para penggunanya.

Melansir laman repositori.usu.ac.id, layanan PayLater sejatinya memiliki kesamaan sistem pembayaran dengan kartu kredit. Pengguna yang mengaktifkan fitur ini pada e-commerce langganannya dapat membeli barang atau jasa dengan sistem pembayaran dicicil. Sebenarnya keberadaan fitur layanan ini dapat meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

Namun, jika pengguna tidak berhati-hati dan tidak memiliki manajemen keuangan yang baik, pengguna dapat terjebak dalam jeratan utang atau cicilan karena memakai layanan PayLater ini. Oleh karena itu, pertimbangkan lima hal berikut sebelum memutuskan untuk mengaktifkan fitur PayLater.

Perilaku Konsumtif
Kemudahan fitur PayLater yang ditawarkan menimbulkan dampak buruk bagi diri sendiri. Mengutip laman banksinarmas.com, pengguna jadi mudah ‘terlena’ untuk membeli barang tanpa pikir panjang. Hal ini dapat mendorong pengguna terjerumus membeli barang di luar kebutuhannya.

Keuangan Menjadi Terganggu
Cicilan akibat penggunaan sistem PayLater dengan jangka waktu tertentu bisa memengaruhi kondisi finansial. Keberadaan ‘utang’ tersebut dapat meningkatkan pengeluaran sehingga menganggu manajemen keuangan yang sudah dirancang sebelumnya.

Advertising
Advertising

Biaya Tambahan dan Bunga
Mengutip Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Edisi 2021, risiko PayLater berikutnya adalah keberadaan beban biaya tambahan atau bunga ketika membeli barang atau jasa menggunakan fitur ini. Iming-iming layanan PayLater, berupa kemudahan dan efektivitas, membuat sebagian orang luput memperhatikan detail biaya. Hal ini tentunya menambah pengeluaran finansial.

BI Checking
Ketika pengguna terlambat membayarkan tagihan PayLater dapat menodai BI Checking-nya. Melansir laman cimbniaga.co.id, buruknya riwayat pembayaran kredit membuat seseorang akan kesulitan ketika akan mengajukan kredit kembali.

Peretasan Identitas
Datadiri yang diunggah pada situs atau aplikasi e-commerce dengan PayLater tidak menjamin keamanannya. Sebagaimana dijelaskan dalam Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Edisi 2021, risko peretasan database oleh para cyber crime untuk hal-hal yang tidak bertanggungjawab tetap ada.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Alasan Orang Lebih Memilih PayLater Dibandingkan Kartu Kredit

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

5 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

7 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

8 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

9 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

9 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

10 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

10 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

11 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya