Terkini Bisnis: Nasabah BCA Ganti Kartu ATM, Luhut Sebut Covid-19 di RI Membaik
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 18 Oktober 2021 18:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis yang terbanyak menarik perhatian pembaca hingga Senin petang, 18 Oktober 2021, dimulai dari nasabah BCA yang bisa secara mandiri mengganti kartu ATM.
Berikutnya ada berita soal pernyataan Menteri Luhut soal pandemi Covid-19 di Tanah Air dan bos Indomaret yang wafat akibat kecelakaan di Tol Cipularang. Lalu ada berita tentang kritik Faisal Basri soal kereta cepat dan Chatib Basri yang menyebutkan pertumbuhan ekonomi tahun depan tak bisa diprediksi.
Simak ringkasan dari kelima berita trending di kanal Bisnis Tempo.co tersebut dalam tulisan berikut ini.
1. Nasabah BCA Bisa Ganti Sendiri Kartu ATM di Mesin CS Digital
Bank dalam pengertian fisik kini secara perlahan mulai bergeser oleh bank digital. Secara operasional pun, layanan perbankan sudah banyak yang bisa dilayani dengan mesin. Salah satunya adalah mengganti sendiri kartu ATM atau kartu debit secara mandiri di mesin CS digital.
Bank BCA adalah bank yang telah menggunakan teknologi ini di banyak kantor cabang mereka. Namanya adalah mesin customer service digital atau mesin CS digital. Mesin ini memungkinkan nasabah melakukan layanan mandiri dengan teknologi yang mudah digunakan.
Adapun beberapa transaksi yang bisa dilakukan oleh nasabah melalui mesin CS Digital seperti migrasi ke ATM chip, kartu hilang atau rusak, mengganti jenis kartu, lupa PIN, serta cetak kartu digital ke fisik. Selain itu, nasabah juga dapat melakukan registrasi e-Banking.
Simak lebih jauh tentang kartu ATM di sini.
<!--more-->
2. Luhut: Kondisi Covid-19 di Indonesia Mulai Membaik
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandajaitan mengklaim kondisi Covid-19 di Indonesia terus membaik. Kondisi itu dibuktikan dengan angka reproduksi efektif virus corona yang terus menurun dari waktu ke waktu.
“Kondisi Covid-19 Indonesia mulai beberapa waktu yang lalu sudah mulai membaik. Reproduksi efektif di menunjukkan angka lebih baik di bawah 1 (persen), bahkan sudah di bawah 0,98,” ujar Luhut dalam acara Climate Leaders Message yang ditayangkan di YouTube Kemenko Maritim dan Investasi, Senin, 18 Oktober 2021.
Luhut menyebut di beberapa tempat, angka reproduksi tersebut sudah menunjukkan angka 0,97 persen. Bahkan di Jakarta, angka tersebut lebih rendah, yaitu 0,95 persen.
Simak lebih jauh tentang Luhut di sini.
3. Bos Indomaret Meninggal Setelah Kecelakaan di Tol Cipularang
Merchandising Director PT Indomarco Prismatama Yan Bastian meninggal dalam kecelakaan di Jalan Tol Cipularang. Kecelakaan terjadi pada Sabtu, 16 Oktober 2021.
“Yan Bastian meninggal dalam kecelakaan di Tol Cipularang dalam perjalanan kembali ke Jakarta bersama keluarga,” ujar Marketing Director Indomarco Prismatama Wiwiek Yusuf dalam keterangan yang disampaikannya pada Senin, 18 Oktober 2021.
Adapun jenazah Yan disemayamkan di Rumah Duka Heaven Atmajaya, Jakarta. Wiwiek mengatakan pemakaman koleganya menunggu keputusan keluarga.
Simak lebih jauh tentang Indomaret di sini.
<!--more-->
4. Faisal Basri: Gila, Kereta Cepat Pakai APBN tapi 9 Juta Penerima JKN Dihapus
Ekonom senior dari Universitas Indonesia Faisal Basri meminta pemerintah menghentikan pembiayaan sejumlah proyek, sehingga anggarannya bisa digunakan untuk memperluas perlindungan sosial bagi masyarakat. Proyek yang dia maksud antara lain adalah proyek lumbung pangan, pemindahan Ibu Kota, serta Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Kereta Cepat kabarnya mau pakai SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran). Gila Enggak SILPA mau dipakai kereta cepat tapi sembilan juta rakyat yang dapat JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dihapus Bu Risma (Menteri Sosial Tri Rismaharini)," ujar Faisal Basri dalam webinar, Senin, 18 oktober 2021.
Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini menghapus lebih dari 9 juta orang miskin dari daftar penerima Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Tahun 2021. Risma menjelaskan 9 juta data yang dihapus ini terdiri dari data 434.835 orang meninggal, lalu data ganda sebanyak 2.584.495, dan data mutasi sebanyak 833.624. Selanjutnya, ditemukan data non DTKS yang tidak padan Dukcapil sebanyak 5.882. 243.
Simak lebih jauh tentang Faisal Basri di sini.
5. Chatib Basri: Kalau Ada Ekonom Bisa Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2022, Pasti Salah
Bekas Menteri Keuangan Chatib Basri menilai target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen pada 2022 masih mungkin tercapai jika mengasumsikan semua hal konstan. Namun, ia mengingatkan bahwa ada hal yang tidak bisa dipastikan oleh negara mana pun, yaitu mengenai pandemi.
"Saya selalu mengatakan, kalau ada ekonom yang bisa memprediksikan pertumbuhan ekonomi tahun depan sampai dua digit di belakang koma, itu hanya menunjukkan dia memiliki rasa humor yang baik. Karena pasti salah. Karena ada satu variabel yang kita tidak tahu apakah pandemi akan berakhir atau tidak," ujar Chatib Basri dalam webinar, Senin, 18 Oktober 2021.
Pernyataan Chatib itu berkaca dari situasi yang telah terjadi di Indonesia sejak tahun lalu. Menurut dia, pada tahun lalu Indonesia sempat melakukan pengetatan dan membuka kembali ekonomi pada Juni 2020. Kala itu, aktivitas ekonomi pun naik.
Simak lebih jauh tentang pertumbuhan ekonomi di sini.