Penumpang pesawat udara membawa barang bawaan di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu, 21 Agustus 2021. Menurut pengelola bandara tersebut, terjadi peningkatan jumlah rata-rata penumpang harian sekitar 10-15 persen setelah pemberlakuan aturan syarat perjalanan antar Pulau Jawa-Bali yang bisa menggunakan hasil tes COVID-19 berbasis Antigen bagi penumpang yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis lengkap. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
3. Smelter Freeport di Gresik Diduga Hanya Perkaya Pebisnis Besar
Peneliti Alpha Research Database, Ferdy Hasiman, menduga pembangunan smelter baru PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik hanya menguntungkan pebisnis-pebisnis besar. Smelter tersebut dibangun di atas lahan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) hasil patungan PT AKR Corporindo Tbk dan PT Perusahaan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III.
“Pebisnis-pebisnis yang dapat untung dari pembangunan smelter makin kaya. Pengapalan tembaga dari Papua ke Gresik dipegang pengusaha kaya dari Surabaya. Indika Energy juga dapat untung karena mereka sudah lama bangun pelabuhan khusus untuk dermaga tembaganya Freeport,” ujar Ferdy saat dihubungi pada Rabu, 13 Oktober 2021.
Adapun perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam rangkaian bisnis smelter disinyalir dekat pejabat negara. Salah menteri Presiden Joko Widodo alias Jokowi, kata Ferdy, juga disebut-sebut terafiliasi dengan salah satu entitas.
Ferdy menghitung smelter Gresik akan memperoleh keuntungan jumbo dengan kapasitas pengolahan mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Dia membandingkan dengan PT Smelthing yang 25 persen sahamnya dimiliki Freeport.