Alasan BTN Tutup 29 Outlet Tahun Ini
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Minggu, 10 Oktober 2021 15:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN bakal menutup sejumlah outlet berupa kantor cabang hingga kantor kas pada tahun ini. Penutupan dilakukan karena adanya aturan khusus di Aceh, hingga kebijakan perbankan yang mulai beralih ke layanan digital.
"Penutupan atau pengalihfungsian outlet tersebut dilakukan mengingat saat ini nasabah lebih senang menggunakan layanan digital banking, di antaranya melalui mobile banking," kata Sekretaris Perusahaan Bank BTN Ari Kurniaman saat dihubungi di Jakarta, Minggu, 10 Oktober 2021.
Khusus untuk 2021 ini, kata Ari, ada 29 outlet yang akan ditutup. Ini terdiri dari 3 kantor cabang pembantu (KCP), 24 kantor kas dan 1 payment point. Selain itu, ada juga 1 kantor cabang di Aceh yang bakal ditutup.
Menurut dia, penutupan kantor cabang Aceh karena adanya aturan mengenai penerapan Qanun Lembaga Keuangan Syariah nomor 11 tahun 2018. "Jadi yang ditutup 29 outlet bukan 29 kantor cabang," kata Ari.
Sebelumnya, ada juga kabar kalau BTN bakal menutup secara total 170 outlet hingga 2025, dari saat ini 800 menjadi 630. Namun, Ari belum memberikan jawaban rinci dengan proyeksi hingga beberapa tahun ke depan ini.
Ari hanya mengatakan pengurangan outlet ini pada intinya sama, yaitu karena BTN akan mengedepankan transaksi digital. Menurut dia, BTN sedang meningkatkan kapasitas serta fitur pada internet banking dan mobile banking BTN.
Layanan terbaru yaitu fitur cardless withdrawal, di mana nasabah dapat melakukan transaksi tarik tunai tanpa kartu di mesin ATM. Lalu ada QRIS yang memudahkan nasabah bertransaksi dengan memindai kode batang melalui aplikasi mobile banking BTN.
<!--more-->
BTN memastikan penutupan outlet tersebut tidak akan mengganggu layanan kepada para nasabah dan masyarakat. Menurut Ari, pelayanan terhadap masyarakat dan nasabah menjadi prioritas untuk dapat kami berikan lebih baik lagi, lebih mudah dan lebih cepat.
Selain itu, outlet Bank BTN yang beroperasi masih memberikan layanan kepada nasabah. Menurut dia, outlet fisik ini masih diperlukan untuk mempertahankan adanya human touch atau keperluan yang bisa diselesaikan hanya dengan cara tatap muka.
Sehingga, kata Ari, BTN memastikan pengurangan outlet ini sama sekali tidak mengganggu layanan kepada nasabah maupun calon nasabah.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mencatat jumlah kantor bank dalam beberapa tahun terakhir terus berkurang. Laporan Statistik Perbankan Indonesia mencatat jumlah kantor bank umum pada 2018 mencapai 31.609 unit. Jumlah ini turun menjadi 29.713 unit dalam laporan terakhir pada Juli 2021.
BTN pun juga bukan satu-satunya bank yang sebagian kantor mereka. Sebelumnya, ada BRI yang menutup 341 kantor cabang dari Maret 2020 sampai Maret 2021. Lalu pada Juli 2021, ada juga Bank Mandiri yang menyatakan telah menutup 92 kantor cabang.
BACA: BTN Akan Biayai Pembangunan 1 Juta Rumah Selama Lima Tahun