Harga Batu Bara Tinggi, Bos Kadin Waspadai Faktor Geopolitik

Rabu, 6 Oktober 2021 19:20 WIB

Calon Ketua Umum Kadin yakni Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid saat Deklarasi Ketua Umum Kadin di Jakarta, Jumat, 26 Maret 2021. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan dunia usaha mesti tetap waspada di tengah kenaikan harga komoditas saat ini, di antaranya batu bara. Pasalnya, ia mengatakan kenaikan harga komoditas itu salah satunya dipengaruhi oleh faktor geopolitik.

"Saya katakan hubungan perperangan ekonomi sudah ada antara Indonesia, Cina, dan Australia. Sekarang pembelian batubara itu menguntungkan Indonesia karena Cina stop beli batubara dari Australia," ujar Presiden Direktur Indika Energy itu dalam sebuah webinar, Rabu, 6 Oktober 2021.

Namun demikian, proses geopolitik itu nantinya bisa saja berubah kembali. Misalnya, ketika Cina tiba-tiba kembali memberi batubara dari Australia. "Jadi kita harus waspada karena berbicara dari konteks geopolitik."

Di sisi lain, ia tak bisa memastikan bahwa tingginya harga komoditas ini bisa disebut bubble atau tidak. Namun, ia menyebut banyak pihak yang salah memproyeksikan permintaan energi, khususnya batu bara, di masa pandemi ini. Sehingga, hal tersebut menyebabkan harga melambung.

Pada prinsipnya, ia mengingatkan dunia usaha untuk tetap memanfaatkan kesempatan yang ada, tapi tetap waspada. Sebab, menurut Arsjad, kesempatan itu tidak datang dua kali.

Advertising
Advertising

<!--more-->

"Jadi kita harus ada di sana tapi harus tetap waspada," kata dia.

Sebelumnya, harga batu bara acuan (HBA) Oktober 2021 menembus angka US$ 161,63 per ton akibat dipengaruhi permintaan yang terus meningkat di Cina.

"Kebutuhan batu bara meningkat untuk keperluan pembangkit listrik yang melampaui kapasitas pasokan batu bara domestik, juga meningkatnya permintaan batu bara dari Korea Selatan dan kawasan Eropa seiring dengan tingginya harga gas alam," kata Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 5 Oktober 2021.

Agung menyebut peningkatan permintaan menjadi faktor kenaikan harga batu bara dunia ikut terimbas naik bulan Oktober ini. Akibatnya harga batu bara juga terimbas dari yang sebelumnya juga telah mencatatkan angka tertinggi dalam dekade terakhir sebesar US$ 150,03 per ton.

"Harga batu bara acuan naik lagi, naik US$ 11,6 per ton bulan ini dibandingkan sebelumnya," ujar Agung.

CAESAR AKBAR | ANTARA

Baca: Analisis Arcandra Tahar soal Melambungnya Harga Batu Bara dan Gas Bumi

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

9 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

17 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

1 hari lalu

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

Aktivitas tambang ilegal batu bara di Desa Sumbersari, Kutai Kartaanegara, Kalimantan Timur berdampak buruk bagi warga.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

1 hari lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

2 hari lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

3 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

4 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya