Terpopuler Bisnis: Luhut Tanggapi Sekolah Tatap Muka, Harga Kripto Anjlok
Reporter
Tempo.co
Editor
Martha Warta Silaban
Rabu, 29 September 2021 06:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Selasa, 28 September 2021 dimulai dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kebijakan sekolah tatap muka menimbulkan banyak risiko, namun penting untuk segera dilaksanakan.
Kemudian pemerintah meminta masyarakat mewaspadai modus terbaru paket investasi forex berkedok penjualan robot trading melalui paket-paket investasi dengan menggunakan sistem member get member.
Selain itu CEO Indodax Oscar Darmawan menanggapi pernyataan bank sentral Cina yang melarang transaksi kripto di Negeri Tirai Bambu, seharusnya tidak menjadi sebuah kekhawatiran besar untuk para investor. Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:
1. Sekolah Tatap Muka Dimulai, Luhut: Ngeri Kalau Generasi Mendatang Tidak Berpendidikan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah tengah memulai pembelajaran tatap muka bagi anak sekolah secara bertahap. Pelaksanaan sekolah tatap muka dilakukan dengan pengawasan ketat untuk menekan potensi penyebaran virus corona.
Luhut mengatakan kebijakan ini menimbulkan banyak risiko, namun penting untuk segera dilaksanakan. “Ada tantangan di sana sini, tapi kita lebih takut dan ngeri kalau generasi yang akan datang jadi tidak berpendidikan,” ujar Luhut dalam keterangannya, Senin 27 September 2021.
Menurut Luhut bila sekolah tak segera dibuka, risiko bagi generasi mendatang akan lebih besar. Sekolah tatap muka dimulai saat kasus Covid-19 mulai melandai.
Luhut menerangkan, per 26 September 2021, kasus konfirmasi nasional turun sebanyak 96,6 persen dari puncaknya pada 15 Juli 2021. Sementara itu, kasus aktif per 26 September 2021 pun terhitung lebih rendah dari angka pada 2 September 2020, yakni 42.769 dengan 43.059. Kasus aktif nasional juga telah mengalami penurunan sebanyak 92,6 persen dari puncaknya pada 24 Juli 2021.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
2. Waspadai Penipuan Investasi Forex dengan Robot Trading, Ini Ciri-cirinya
Pemerintah mengingatkan agar masyarakat waspada akan modus baru penipuan investasi. Salah satu modus terbaru adalah paket investasi forex berkedok penjualan robot trading melalui paket-paket investasi dengan menggunakan sistem member get member.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, M. Syist.
Ia menjelaskan, biasanya penipu menawarkan investasi berkedok forex dengan menjanjikan fixed income dalam bentuk paket-paket investasi dengan mendompleng legalitas pialang berjangka yang memiliki izin usaha dari Bappebti.
"Lalu menjadi introducing broker (IB) dari pialang luar negeri, penawaran binary option atas kontrak komoditas seperti emas, dan kontrak mata uang,” kata Syist seperti dikutip dari siaran pers di situsnya, Selasa, 28 September 2021.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
3. Kata Bos Indodax Soal Harga Kripto Anjlok usai Dilarang Bank Sentral Cina
CEO Indodax Oscar Darmawan menanggapi pernyataan bank sentral Cina yang melarang transaksi kripto di Negeri Tirai Bambu. Pernyataan bank sentral Cina itu sempat menyebabkan aksi jual massal mata uang digital tersebut.
Menurut Oscar, meski pelarangan tersebut sempat membuat harga Bitcoin dan aset kripto lainnya jatuh, namun atensi dan minat masyarakat dunia sampai saat ini justru semakin tinggi. Sehingga, pemberitaan tersebut seharusnya tidak menjadi sebuah kekhawatiran besar untuk para investor.
“Investor tidak perlu was was. Menurut saya, pengumuman ini hanya akan berdampak jangka pendek karena aksi market jual yang sifatnya memang hanya sementara," ujar Oscar dalam keterangan tertulis, Senin, 27 September 2021.
Namun, ia optimistis secara jangka panjang pelarangan itu tidak akan berdampak pada harga mata uang kripto. Ia memberi contoh, pada 1 Januari 2021, harga Bitcoin menyentuh US$ 29.576 per koin atau setara sekitar Rp 422 juta. Saat ini, harga Bitcoin sudah menyentuh angka US$ 43.942 per koin atau setara Rp 626 juta hari ini.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca Juga: Menteri Luhut: Ada Kado Terindah di Usia Saya ke 74