Terkini Bisnis: Ekspor Rempah Rp 28 T hingga Cara Pakai Kompensasi Indihome
Reporter
Tempo.co
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 27 September 2021 12:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis sejak pagi hingga Senin siang ini 27 September 2021 dimulai dari Luhut ingin ekspor bumbu rempah Indonesia mencapai puluhan triliun rupiah.
Selain itu kabar PT Telkom Indonesia Tbk. memberikan kompensasi kepada para pelanggan layanan internet Indihome, setelah sempat terjadi gangguan pada layanannya. Adapula kabar Holding BUMN Farmasi yang membukukan pendapatan Semester 1/2021 Rp 15,26 triliun.
Terakhir soal berita masyarakat yang tidak punya akses ke aplikasi PeduliLindungi tetap bisa melakukan perjalanan dengan kereta ataupun pesawat mulai bulan depan. Berikut berita terkini siang ini yang menarik perhatian banyak pembaca:
1. Luhut Targetkan Ekspor Bumbu Rempah RI Capai Rp 28,6 Triliun
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah terus menggandeng seluruh pemangku kepentingan untuk mengangkat kuliner Indonesia mendunia. Salah satunya melalui program Indonesia Spice Up the World.
"Kami optimistis untuk menargetkan ekspor bumbu rempah mencapai dua miliar dolar (Rp 28,6 triliun, asumsi kurs Rp 14.300 per dolar AS) dan empat ribu restoran Indonesia hadir di mancanegara pada tahun 2024," ujar Luhut dalam Rakornas Parekraf Tahun 2021.
Program promosi produk rempah Tanah Air itu adalah salah satu upaya mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang belakangan terdampak oleh pandemi Covid-19. Luhut mengatakan perlunya langkah-langkah strategis dan inovatif agar roda perekonomian bisa tetap berjalan.
Pemerintah juga sudah memulai Gerakan Bangga Buatan Indonesia sejak tahun lalu. Ia mengatakan Gernas BBI telah melahirkan begitu banyak program kolaboratif untuk memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. Hingga Juli 2021, kata Luhut, jumlah UMKM artisan Indonesa yang telah masuk ke e-commerce mencapai lebih dari 15 juta unit.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan program Indonesia Spice Up The World akan dimulai pada tahun ini dan dilaksanakan secara berkelanjutan hingga 2024.
<!--more-->
2. Pelanggan Indihome Dapat Kompensasi Setelah Gangguan, Ini Cara Mengaktifkannya
PT Telkom Indonesia Tbk. memberikan kompensasi kepada para pelanggan layanan internet Indihome, setelah sebelumnya sempat terjadi gangguan pada layanan ini. Kompensasi tersebut diumumkan di akun instagram @indihomecare.
"Karena gangguan yang terjadi dan sudah berangsur pulih, sebagai kompensasi, kami memberikan gratis open channel mulai tanggal 26 September 2021 sampai dengan 15 Oktober 2021," ujar @indihomecare, Ahad, 26 September 2021.
Kompensasi itu diberikan untuk semua pelanggan yang berlangganan paket 3P dan 2P (internet plus televisi). "Untuk mengaktifkannya, Sobat hanya perlu me-restart STB dengan cara menekan tombol On/Off (power) pada STB-nya," tulis Indihome.
Pada Jumat lalu, Vice President Corporate Communication PT Telkom Indonesia Tbk. Pujo Pramono mengumumkan layanan internet IndiHome dan Telkomsel yang sempat bermasalah karena gangguan sistem komunikasi kabel laut Jawa, Sumatera, dan Kalimantan ruas Batam-Pontianak pada Ahad pekan lalu, kini sudah kembali normal.
3. Semester I 2021, Holding BUMN Farmasi Bukukan Pendapatan Rp 15,26 Triliun
Bio Farma, Kimia Farma, dan Indofarma yang tergabung dalam Holding BUMN Farmasi membukukan pendapatan Semester 1/2021 Rp 15,26 triliun. Pendapatan tersebut naik 164 persen dibandingkan tahun 2020 yang membukukan pendapatan Rp 5,78 triliun.
Bio Farma membukukan pendapatan paling besar menembus Rp 8,12 triliun. Diantaranya berasal dari penugasan pemerintah untuk program vaksin Covid-19 Rp 7,97 triliun, serta vaksinasi gotong royong Rp 144,3 miliar.
Bio Farma membukukan pendapatan di luar program vaksin Covid-19 menembus Rp 985 miliar. Atau setara 84,39 persen yang ditargetkan pada Semester 1/2021.
“Pencapaian ini terdiri dari penjualan ekspor yang mencapai Rp 549 miliar, dan untuk penjualan dalam negeri (pemerintah), mencapai Rp 66,39 miliar, atau baru terealisasi 59,8 persen dari yang dianggarkan," kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, dikutip dari siaran pers, Senin, 27 September 2021.
<!--more-->
4. Per Oktober, Syarat Naik Kereta dan Pesawat Bisa Tanpa Pedulilindungi
Mulai bulan Oktober mendatang, masyarakat yang tidak punya akses ke aplikasi PeduliLindungi tetap bisa melakukan perjalanan dengan kereta ataupun pesawat.
Mereka tinggal memasukkan data Nomor Induk Kependudukan atau NIK dan seketika bisa diketahui status tes Covid-19 yang telah dilakukan. Begitu juga dengan sertifikat vaksin Covid-19 bisa diketahui melalui input NIK saat membeli tiket.
Hal tersebut disampaikan oleh Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Setiaji. "Sudah kami berlakukan di bandara, misalnya di bandara itu bahkan di tiket sudah kita integrasikan. Kalau naik kereta api itu sudah tervalidasi pada saat pesan tiket," ujarnya seperti dikutip dari situs resmi Kemenkes, Senin, 27 September 2021.
Jadi, kata dia, masyarakat tanpa menggunakan ponsel itu bisa teridentifikasi sudah divaksin atau belum. "Dan ada hasil tesnya (PCR atau antigen),” ucap Setiaji.
Lebih jauh, ia menjelaskan, bagi tempat yang tidak terintegrasi dengan PeduliLindungi, masyarakat bisa memeriksanya secara mandiri di aplikasi. Cara memeriksanya yaitu dengan memasukkan NIK. Nanti hasil akan langsung muncul bahwa yang bersangkutan statusnya layak atau tidak untuk masuk ke tempat tersebut.