Kepala BKPM: Ada Potensi Investasi Rp 2,9 Kuadriliun Belum Tereksekusi
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 24 September 2021 04:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan ada potensi investasi sebesar yang sangat besar, tapi belum digarap. Potensi investasi itu mencapai Rp 2,9 kuadriliun atau Rp 2.900 triliun telah difasilitasi pemerintah Indonesia namun hingga kini belum tereksekusi.
Potensi investasi itu berasal dari sejumlah perusahaan yang telah difasilitasi oleh negara sejak 4 tahun yang lalu. Sejumlah fasilitas yang telah diberikan adalah berupa tax holiday dan tax allowance.
"Di negara kita ini, ada Rp 2.900 triliun potensi investasi yang difasilitasi oleh negara sejak tahun 2017, 2018, 2019, hingga 2020, yang insentifnya sudah diberikan berupa tax holiday maupun tax allowance, namun itu belum tereksekusi," kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 22 September 2021.
Oleh sebab itu, untuk tahun depan, Kementerian Investasi bakal berfokus menyelesaikan eksekusi realisasi investasi bagi perusahaan-perusahaan yang sudah menerima insentif fiskal tersebut. Bahlil menyebutkan satuan tugas (satgas) akan dilibatkan membantu menyelesaikan realisasi investasi itu.
Dalam paparan yang disampaikan, terdapat 159 perusahaan yang menjadi target eksekusi realisasi investasi penerima fasilitas penanaman modal. "Ini kita lagi bedah, dibantu dengan satgas," ucap Bahlil.
<!--more-->
Jika memang masalahnya hanya business casual, maka pemerintah akan mengambil langkah-langkah komprehensif dan terukur. "Agar negara tidak disandera oleh saudara-saudara saya atau teman-teman kita yang menjadi pengusaha dan telah mendapatkan insentif maupun izin-izin lain dalam rangka menjalankan usahanya."
Pada tahun depan, BKPM menganggarkan usulan tambahan anggaran kementerian sebesar Rp 110 miliar. Angka tersebut merupakan bagian dari total usulan tambahan anggaran Kementerian Investasi/BKPM TA 2022 kepada DPR sebanyak Rp600 miliar.
Adapun sebelumnya, pagu anggaran Kementerian Investasi/BKPM TA 2022 yang telah diajukan adalah sebesar Rp 711,5 miliar (Rp 711.513.546.000). Anggaran itu dibagi untuk program dukungan manajemen dan program penanaman modal.
Untuk mengejar pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5 persen, target investasi yang harus dicapai BKPM adalah Rp 1,2 kuadriliun atau Rp 1.200 triliun. Target itu melampaui target realisasi investasi 2021 sebesar Rp 900 triliun, yang baru tercapai 49,6 persen di kuartal II tahun ini.
BISNIS
Baca: Profil Evergrande, Pengembang Properti Cina yang Terbelit Utang Rp 4.200 Triliun