Terkini Bisnis: Jabatan Luhut hingga Jokowi Resmikan Pabrik Hot Strip Mill 2
Reporter
Tempo.co
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 21 September 2021 12:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Selasa pagi hingga siang, 21 September 2021 dimulai dengan pernyataan juru bicara Luhut perihal lima jabatan yang diemban Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Kemudian informasi tentang kekhawatiran Apindo atas penghentian sementara laporan kemudahan berusaha alias Ease of Doing Business atau EoDB oleh Bank Dunia membuat pelaksanaan kebijakan yang mempermudah berinvestasi di Indonesia menjadi kendor.
Selain itu berita Jokowi meresmikan Pabrik Hot Strip Mill 2 (HSM 2) atau pabrik pengerolan baja lembaran panas milik PT Krakatau Steel (Persero) di Cilegon, Selasa, 21 September 2021. Pabrik ini memproduksi hot rolled coil (HRC). Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:
1. Luhut Emban 5 Jabatan dari Jokowi, Jubir: Kerjaan Ramai-ramai, Bukan Sendiri
Luhut Binsar Pandjaitan resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Jabatan baru ini menambah posisi bagi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi tersebut di pemerintahan menjadi lima.
Saat ditanya apakah Luhut keteteran dengan banyaknya jabatan, Jodi Mahardi, juru bicara Luhut, menyebut Luhut hanya bagian dari tim saja. Menurut dia, tugas di tim ini dikerjakan ramai-ramai lintas kementerian, UMKM, perusahaan, hingga kelompok masyarakat.
"Bukan kerjaan Pak Luhut sendirian, Pak Luhut kebetulan ditunjuk untuk mengkoordinasikan saja," kata Jodi saat dihubungi, Senin, 20 September 2021.
Penunjukan Luhut ini ditetapkan oleh Jokowi lewat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 Tahun 2021.
Sebelumnya, Luhut juga sudah dipercaya Jokowi untuk duduk di berbagai posisi. Mulai dari Wakil Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) dan Koordinator PPKM Jawa-Bali. Di luar itu, Luhut juga masih menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
2. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia alias Apindo Hariyadi Sukamdani khawatir penghentian sementara laporan kemudahan berusaha alias Ease of Doing Business atau EoDB oleh Bank Dunia membuat pelaksanaan kebijakan yang mempermudah berinvestasi di Indonesia menjadi kendor.
"Selama tidak ada EoDB, khawatirnya longgar lagi. Karena kan enggak ada acuan. Kecenderungan orang Indonesia kan gitu, kalau enggak diawasi atau enggak ada tools-nya nanti bisa bablas lagi," ujar Hariyadi kepada Tempo, Senin, 20 September 2021.
Pernyataan Hariyadi tersebut menanggapi penghentian sementara laporan EoDB akibat adanya dugaan skandal yang melibatkan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF). Skandal disinyalir terjadi pada 2018 dan 2020 menurut keterangan resmi Bank Dunia.
Hariyadi mengatakan selama ini dunia usaha mendapat manfaat dari adanya laporan tersebut. Pasalnya, laporan tersebut menjadi pegangan internasional dan menjadi penilaian bagi iklim investasi di Tanah Air. Terlebih, belakangan ini pemerintah berupaya meningkatkan investasi yang masuk ke Indonesia, khususnya dari modal asing.
"Sehingga pemerintah mencoba memperbaiki. Kami dapat manfaat dari situ. Karena regulator mendapat sorotan kalau jelek. Kalau dia jelek kan peringkatnya turun, malu dong. Sehingga mereka akan mencoba untuk memperbaiki," tutur Hariyadi.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
3. Jokowi Resmikan Pabrik Hot Strip Mill 2 Krakatau Steel: Hanya Ada 2 di Dunia
Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Pabrik Hot Strip Mill 2 (HSM 2) atau pabrik pengerolan baja lembaran panas milik PT Krakatau Steel (Persero) di Cilegon, Selasa, 21 September 2021. Pabrik ini memproduksi hot rolled coil (HRC).
Jokowi mengatakan pabrik yang dibangun menggunakan teknologi terkini dari Jerman ini hanya ada dua di dunia. “HSM 2 Krakatau Steel dibangun menggunakan teknologi modern dan terbaru di industri baja. Hanya ada dua di dunia, pertama di Amerika Serikat dan kedua di Indonesia,” ujar dia dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.
Presiden berharap keberadaan pabrik HSM 2 Krakatau Steel bisa meningkatkan produksi baja dalam negeri untuk kebutuhan industri maupun ekspor. Selama ini, komoditas baja merupakan komoditas kedua tertinggi yang diimpor oleh Indonesia.
“Kita harapkan bisa menghemat devisa Rp 29 triliun per tahun,” kata Jokowi. Dia berpesan agar perusahaan menjaga kualitas produk yang dihasilkan supaya mampu bersaing dengan negara lain.
Dalam kunjungannya, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Inevstasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim. Ada pula Ketua DPR Puan Maharani.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca Juga: 5 Jabatan yang Diemban Luhut Sekaligus: Menteri, Ketua, hingga Dewan Pengarah