Bahlil Sebut 7 Negara Minat Investasi Pabrik Baterai Mobil Listrik, dari Mana?

Sabtu, 18 September 2021 04:18 WIB

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 8 Juni 2021. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengklaim sebanyak enam hingga tujuh negara berminat menanamkan investasi untuk proyek pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia. Saat ini Indonesia tengah berproses membangun industri baterai kendaraan listrik terintegrasi pertama di Asia Tenggara.

“Eropa sebentar lagi akan masuk, tapi saya tidak bisa umumkan dulu. Cina pun sudah teken (perjanjian). Juga ada salah satu negara di ASEAN akan masuk November,” ujar Bahlil dalam konferensi pers virtual, Jumat, 17 September 2021.

Bahlil memastikan Indonesia akan menciptakan ruang kompetisi yang adil untuk investor. Indonesia, tutur Bahlil, bakal membuka peluang kerja sama dengan negara lain meski sebelumnya sudah meneken kesepakatan dengan Korea Selatan.

Kerja sama dengan Korea Selatan itu untuk pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik dengan total nilai investasi US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 142 triliun melalui LG Energy Solution dan Hyundai Motor Group. Adapun LG dan Hyundai sudah secara resmi membentuk perusahaan patungan atau join venture (JV).

Kedua perusahaan pun telah merealisasikan investasinya pada tahap pertama. Bekerja sama dengan konsorsium BUMN melalui PT Industri Baterai Indonesia (Indonesia Battery Corporation/IBC), perusahaan membangun pabrik baterai kendaraan listrik berkapasitas 10 gigawatt hour di Karawang. Total nilai investasi pada tahap awal ini sebesar Rp 1,1 miliar.

Bahlil menjelaskan, pengembangan industri kendaraan listrik akan berlanjut dengan pembangunan prekusor ketod di Jawa Tengah pada akhir tahun mendatang. Bila tak ada aral melintang, Bahlil mengatakan total investasi senilai US$ 9,8 miliar akan terealisasi seluruhnya pada 2022.

Dengan begitu pada 2023, Indonesia sudah akan mulai memproduksi baterai. “Sebelum masa kabinet selesai, pembangunan sudah clear,” ujar Bahlil.

Secara paralel, Hyundai disebut-sebut mulai akan memproduksi kendaraan listrik pada Mei 2022.

Bahlil menyebut masuknya investasi asing akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Dia mencontohkan proyek konstruksi atau pembangunan pabrik baterai di Karawang yang bisa menyerap pekerja sampai 13 ribu orang.

“Saat pabrik beroperasi, pabrik juga akan menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.100 orang,” kata Bahlil.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Bahlil Klaim Alasan RI Diminati Investor Korsel: Tak Ada Lagi Tukang Palak

Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

2 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

10 jam lalu

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

Bendesa Adat Berawa Ketut Riana diduga memeras pengusaha yang membutuhkan rekomendasi perizinan investasi

Baca Selengkapnya

Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI, Terancam Ledakan Pabrik hingga Polusi tanpa Kompensasi

15 jam lalu

Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI, Terancam Ledakan Pabrik hingga Polusi tanpa Kompensasi

Warga sekitar smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) merasa terteror karena pabrik kerap meledak dan terpapar polusi setiap hari.

Baca Selengkapnya

Xiaomi Respons Rumor Mobil Listrik SU7 Bakal Segera Masuk Indonesia Tahun Ini

1 hari lalu

Xiaomi Respons Rumor Mobil Listrik SU7 Bakal Segera Masuk Indonesia Tahun Ini

Xiaomi tak menutup mata bahwa tren smart electric car saat ini booming.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

2 hari lalu

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

Greenpeace Indonesia mengkritik rencana Menteri Bahlil Lahadilia bagi-bagi izin tambang ke Ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Revisi PP Minerba Sudah Siap, Tinggal dari Istana

2 hari lalu

Menteri ESDM: Revisi PP Minerba Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Revisi PP Minerba No. 96 Tahun 2021 ini memungkinkan Pemerintah Indonesia bisa menjadi pemilik saham terbesar perusahaan tambang PT Freeport Indonesia yakni sebesar 61 persen. Pemerintah juga merancang pembagian izin usaha pertambangan (IUP) bagi ormas keagamaan melalui ini.

Baca Selengkapnya

GP Ansor Nilai Rencana Bahlil Beri IUP untuk Ormas Ide yang Bagus

2 hari lalu

GP Ansor Nilai Rencana Bahlil Beri IUP untuk Ormas Ide yang Bagus

GP ANsor menilai pemberian IUP ini ide yang bagus terhadap kontribusi dan peran ormas sebagai salah satu komponen bangsa

Baca Selengkapnya

Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

2 hari lalu

Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

Menteri Bahlil berencana akan bagi-bagi izin usaha pertambangan (IUP) untuk Ormas. Bagaimana sikap Muhammadiyah?

Baca Selengkapnya