Mendag: Defisit Perdagangan RI-Cina Turun Dratis, Surplus dengan AS Terus Naik

Jumat, 17 September 2021 20:02 WIB

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Rapat tersebut terkait pembicaraan tingkat I terhadap RUU tentang persetujuan Kemitraan Ekonomi Kreatif Indonesia dengan Negara-negara EFTA. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mencatat defisit neraca perdagangan Indonesia-Cina hingga Agustus 2021 mencapai US$ 3,96 miliar. Mendag pun menyebut angka ini telah menurun drastis dibanding 2019.

Dari catatan Kementerian Perdagangan, defisit perdagangan kedua negara pada 2019 mencapai US$ 16,9 miliar. Jika penurunan ini konsisten sampai akhir tahun, Lutfi berharap angkanya bisa lebih rendah dari defisit pada 2020 yaitu US$ 7,8 miliar.

"Sehingga merupakan defisit terendah kita sepanjang sejarah sejak kita menandatangani kesepakatan ASEAN-China Free Trade Agreement," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 16 September 2021.

ASEAN-China Free Trade Agreement merupakan kerja sama dagang yang telah disepakati sejak 2004. Salah satu kesepakatannya yaitu menghapus 90 persen tarif komoditas mulai 2010.

Di sisi lain, Cina adalah mitra dagang terbesar dari Indonesia. Total perdagangan kedua negara hingga Agustus 2021 mencapai US$ 66,1 miliar, paling besar dibandingkan negara lainnya.

Di bawah Cina, ada Amerika Serikat yang jadi mitra dagang terbesar kedua Indonesia. Total perdagangan kedua negara hingga Agustus 2021 mencapai US$ 22,87 miliar.

Berbanding terbalik dengan Cina, perdagangan Indonesia-Amerika sudah surplus dalam beberapa tahun terakhir. Dari US$ 8,5 miliar pada 2019, tumbuh menjadi US$ 10 miliar pada 2020.
<!--more-->
Sementara hingga Agustus 2021, Lutfi menyebut sudah surplus US$ 8,74 miliar. "Ini pertumbuhannya sangat sehat," kata dia.

Kalau tren pertumbuhan ini konsisten sampai akhir tahun, Lutfi yakin angkanya surplus dagang dengan Amerika bisa meningkat 30 persen tahun ini. Sehingga, tembus menjadi US$ 13 miliar.

Terakhir, Lutfi juga menyoroti perdagangan dengan tiga negara mitra dagang utama di Eropa. Ketiganya mencatat surplus hingga Agustus, yaitu Belanda US$ 2,4 miliar, Spanyol US$ 1,12 miliar, dan Italia US$ 510 juta.

Lalu untuk Uni Eropa secara keseluruhan, Lutfi menyebut per Agustus ini sudah surplus mendekati US$ 3,8 miliar. Dengan masih ada sisa beberapa bulan jelang akhir tahun, posisi ini hampir mendekati capaian di 2020 yaitu US$ 4,5 miliar.

"Artinya kami on the target mencapai pertumbuhan 15 persen untuk ekspor non-migas ke Uni Eropa," kata Mendag.

Baca juga: Menteri Perdagangan: Pasar Rakyat Belum Siap Pakai PeduliLindungi

Berita terkait

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

8 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

9 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

10 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

10 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

12 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

14 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

16 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya