Kasus Kejahatan Pegawai Bank: Pembobolan Tabungan hingga Pemalsuan Deposito

Kamis, 16 September 2021 09:30 WIB

Ilustrasi kejahatan perbankan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai kasus kejahatan perbankan terus terjadi dan melibatkan pegawai bank langsung. Para pegawai ini terlibat dalam berbagai dugaan pidana, mulai dari pembobolan dana nasabah hingga pemalsuan bilyet deposito.

Tempo meragkum beberapa kasus tersebut, yang telah menjerat pegawai di beberapa bank ini menjadi tersangka. Berikut di antaranya:

1. Pembobolan Kredit Bank Mandiri Rp 1,8 T

Pertengahan 2018, ada lima pegawai PT Bank Mandiri(persero) Tbk yang ditetapkan oleh sebagai tersangka dalam kasus pembobolan kredit senilai Rp 1,8 triliun. "Lima tersangka dari Bank Mandiri sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dua tersangka dari PT TAB," kata Direktur Penyidikan pada JAM Pidsus Warih Sadono saat itu.

Berdasarkan hasil audit independen, kasus pembobolan Bank Mandiri ini mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp 1,4 triliun yang dihitung dari pokok, bunga, dan denda. Sementara Badan Pemeriksa Keuangan menjelaskan total kerugian negara akibat pembobolan kredit itu sekitar Rp 1,83 triliun, atau lebih besar Rp 400 miliar dari audit sebelumnya.

Advertising
Advertising

2. Pembobolan Rekening Ilham Bintang

Awal 2020, giliran wartawan senior Ilham Bintang yang menjadi korban pembobolan rekening bank. Salah satu tersangka dalam kasus ini adalah Hendri, yang bekerja di Bank Perkreditan Rakyat Bintara Pratama Sejahtera, menjual data tersebut kepada tersangka lainnya, Desar.

"Kronologis kejadian ini berawal dari tersangka D (Desar) memiliki teman tersangka H (Hendri) yang bekerja di Bank Perkreditan Rakyat Bintara Pratama Sejahtera," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus, di Polda Metro Jaya, Rabu, 5 Februari 2020.

Hendri lalu menjual data kepada Desar. Dari data tersebut, Desar bersama Hendri dan dua pelaku pembobolan rekening lainnya memilih calon korbannya secara acak. Ia mengincar nasabah yang memiliki jumlah tabungan besar. Saat itu, pilihan mereka jatuh kepada Ilham Bintang.

<!--more-->

3. Pembobolan Bank Riau Kepri Rp 1,3 Miliar

Maret 2021, polisi juga menangkap dua mantan teller PT Bank Riau Kepri bernisial NH dan AS. Keduanya diduga membobol uang tabungan tiga nasabah dengan total nilai sekitar Rp 1,3 miliar.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, mengatakan, kejahatan keduanya terungkap saat tiga nasabah melaporkan uang tabungan yang disimpan di bank tersebut berkurang hingga hanya tersisa Rp 9,7 juta. Padahal nasabah mengaku tidak pernah melakukan penarikan dana di rekening terkait sejak menabung pada tahun 2005.

Saat itu, NH sebagai teller, sementara AS menjabat sebagai head teller. “Dari hasil pemeriksaan, modus kedua tersangka membobol rekening dengan memalsukan tanda tangan ketiga nasabah,” ujar Sunarto, Selasa, 30 Maret 2021.

4. Kasus Deposito Bank Mega Raib Rp 56 Miliar

Maret 2021, muncul juga kasus raibnya deposito 14 nasabah PT Bank Mega Tbk di kantor cabang Denpasar, Bali, dengan jumlah Rp 56 miliar. Tiga orang ditetapkan menjadi tersangka, salah satunya MRPP, kepala kantor Bank Mega cabang di Denpasar tersebut,

Saat ini kasus tersebut sedang berjalan di Pengadilan Negeri Makassar. Walau begitu, dana masalah belum bisa dikembalikan pihak bank.

"Dalam hal ini, Bank Mega menunggu hasil persidangan," kata Sekretaris Perusahaan Bank Mega Christiana M. Damanik saat dihubungi pada 12 September 2021.

<!--more-->

5. Kasus Pemalsuan Deposito BNI Rp 110 Miliar

Hingga yang terbaru, kasus pemalsuan bilyet deposito di Bank Negara Indonesia (persero) Tbk di kantor cabang Makassar, Sulawesi Selatan. Total, ada 9 bilyet deposito yang diduga dipalsukan dengan nilai total Rp 110 miliar.

Polisi telah menetapkan 3 tersangka dalam kasus ini. Sama seperti kasus-kasus sebelumnya, salah satu tersangka adalah pegawai bank BNI sendiri, Melati Bunga Sombe.

"Saat ini berkas sudah dikirimkan (tahap 1) ke Kejaksaan," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus, Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Helmy Santika saat dihubungi pada Minggu, 12 September 2021.

Untuk kedua kasus terakhir, Tempo mengkonfirmasi ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) soal tindakan yang sudah mereka lakukan. Termasuk, apakah ada titik lemah pengawasan di internal perbankan. Hingga belum berita ini ditulis, belum ada jawaban yang diberikan.

BACA: Kasus Deposito BNI dan Bank Mega Raib, Tunggu Inkracht Sebelum Bayar Ganti Rugi

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

18 jam lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

1 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

1 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

7 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

7 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

12 hari lalu

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

12 hari lalu

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

Bank Mandiri memastikan kondisi likuiditasnya saat ini masih solid, meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

12 hari lalu

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia versi LinkedIn.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

14 hari lalu

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

Bank Mandiri konsisten melengkapi dan mengadopsi berbagai elemen best practices dalam pengelolaan SDM

Baca Selengkapnya