Grup Astra Resmi Luncurkan Pembayaran Digital AstraPay, Apa Saja Kelebihannya?
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 15 September 2021 17:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Astra International Tbk. melalui anak usahanya PT Astra Digital Artha pada hari ini meluncurkan aplikasi untuk pembayaran digital bernama AstraPay. Adapun yang membedakan AstraPay dengan e-wallet lainnya adalah dengan terhubungnya AstraPay sebagai salah payment yang bisa digunakan di dalam platform digital pada Astra.
"Misalnya, terpasangnya QRIS saat ini di lebih dari 2300 merchant, kemudian ini nantinya akan ditambah, kemudian tentu juga payment-payment yang pembayaran angsuran,” kata Direktur Incharge Financial, Transportation, Logistics Astra International, Suparno Djasmin, Rabu, 15 September 2021.
Selain itu, menurut Suparno, pembayaran pinjaman pada fintech juga dapat dilakukan menggunakan AstraPay. Termasuk juga platform digital yang lainnya, AstraPay akan terkoneksi sebagai salah payment yang bisa digunakan di dalam platform digital pada Astra.
“Pembayaran ke Fintech bisa melalui AstraPay dan termasuk juga dengan fitur lainnya, seperti paylater," ucap Suparno. Begitu juga untuk platform lainnya bakal tersambung otomatis dengan AstraPay.
AstraPay menargetkan jumlah pengguna dapat mencapai 15 juta pengguna dalam waktu 3 tahun ke depan hingga 2024. CEO AstraPay Melisa Musa Rusli menjelaskan saat ini pengguna teregistrasi AstraPay sejak soft launching pada Juli 2020 mencapai 2,3 juta pengguna.
Perseroan juga membidik lebih banyak pengguna di masa mendatang. "Sampai saat ini 2,3 juta pengguna, kami targetkan dalam 3 tahun ke depan target 15 juta pengguna," tuturnya.
Saat ini, 60 persen pengguna AstraPay memanfaatkan layanan pembayaran digital ini untuk keperluan pembayaran angsuran pembiayaan terutama dari grup Astra, 20 persen untuk melakukan pembayaran tagihan seperti listrik, BPJS Kesehatan, dan pulsa.
<!--more-->
Sementara itu, 20 persen sisanya menggunakan dompet digital ini untuk pembayaran QRIS dan paylater di 7,5 juta merchant Astra termasuk bengkel AHASS, AUTO2000, hingga Shop and Drive.
Lebih jauh, Suparno menyatakan perseroan masih sangat terbuka untuk pengembangan bisnis di bidang finansial dengan memanfaatkan digitalisasi. "Pengembangan bisnis salah satunya bank digital, Astra selalu terbuka eksplorasi pengembangan bisnis, apalagi dapat semakin kuat mengembangkan ekosistem Astra dan seamless juga tingkatkan customer journey untuk grup Astra apalagi memperkuat ekosistem kami."
Ia menyebutkan, bank digital bukan satu-satunya langkah eksplorasi bisnis finansial Astra ke depan. Melalui dompet digital AstraPay, perseroan dapat meningkatkan program loyalitas pelanggan dengan memanfaatkan layanan di dalamnya.
Astra, kata dia, ingin membentuk ekosistem yang utuh, sehingga melalui berbagai lini bisnis apapun terutama yang bersifat retail, pengguna dapat menjadikan AstraPay sebagai bagian dari timbal balik kesetiaan pelanggan. Selain itu, layanan AstraPay masih akan terus dikembangkan walaupun Astra sudah berinvestasi di bisnis rintisan Gojek yang memiliki layanan serupa yakni Gopay.
"Kami ada investasi di Gojek yang sekarang GoTo, sementara AstraPay ini baru meluncur, kami masih kecil. Pengguna teregistrasi sudah 2,5 juta dibandingkan dengan pemain lain (seperti Gopay) kami masih kecil, lagi membangun terus, kami melihat pertambahan pelanggan akan luar biasa banyaknya," ucap Suparno.
Dengan berbagai fitur dan preposisi yang unik dari AstraPay, ia dompet digital tambahan yang dibutuhkan pelanggan lebih luas dari pengguna Astra juga bisa dipenuhi. "Kami masih kecil, membutuhkan dukungan agar kami berkembang dan diterima, terintegrasi atau tidak (dengan Gopay), kami lihat perkembangannya, kami ingin menumbuhkan bayi baru lahir ini menjadi lebih besar dan lebih kuat," katanya.
FAIRUZ AMANDA PUTRI | BISNIS
Baca: Kasus Vitamin Palsu, Bos Tokopedia: Puluhan Ribu Toko Ditutup, tapi...